sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pedagang Pasar Cipinang Desak Pemerintah segera Impor Beras, Ada Apa?

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
29/11/2022 13:23 WIB
Para pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mendesak agar pemerintah segera melakukan impor beras.
Pedagang Pasar Cipinang Desak Pemerintah segera Impor Beras, Ada Apa? (FOTO: MNC Media)
Pedagang Pasar Cipinang Desak Pemerintah segera Impor Beras, Ada Apa? (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Para pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mendesak agar pemerintah segera melakukan impor beras. Pasalnya, saat ini stok beras para pedagang semakin menipis dan diperkirakan tidak cukup memenuhi kebutuhan warga.

"Menurut kami para pelaku pasar, pemerintah harus segera mengimpor sebab kalau seandainya pemerintah tidak mengimpor, wasalam. Nanti sama sama kita buktikan bulan Desember sampai Februari yang akan datang," ujar Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid dalam dialog Polemik Menimbang Impor Beras di Tengah Klaim Surplus yang diselenggarakan oleh PATAKA, Selasa (29/11/2022).

Ia menilai, langkah impor beras tidak ada salahnya apabila stok di dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan. Sebab, jika tidak demikian, bisa-bisa pedagang bisa gulung tikar karena tidak ada barang yang dijual. 

"Kita boleh-boleh aja impor di saat kita perlu sementara kita tidak boleh impor di saat panen dan beras berlebih," terang pria yang akrab disapa Zulkifli itu. 

"Jadi kami mohon dengan kerendahan hati dari pelaku pasar. Bagi kami yang penting ada barangnya yang kami jual. Mahal pun kami jual. Kalau kami pelaku pasar tidak ada (barang) yang kamu jual, bagaimana?," tambahnya. 

Zul memaparkan, kebutuhan beras di Pasar Induk Cipinang rata rata sebanyak 2.500 sampai 3.000 ton perhari. Sebab, kebutuhan DKI Jakarta sendiri pun demikian. Sehingga jika Pasar Cipinang tidak memiliki stok sebanyak itu, maka dapat dikatakan pedagang kekurangan barang. 

"Kebutuhan beras induk di Cipinang itu rata rata 2.500 sampai 3.000 ton per hari. Itu harus ada keluar masuk segitu," jelas Zulkifli. 

Lanjutnya, dia mengaku, 10 hari yang lalu pernah mengajukan permintaan beras sebanyak 500 ton kepada Bulog. Namun realitanya, yang diterima Zul baru 150 ton. 

"Berarti permintaan kami itu nggak bisa dicukupi oleh Bulog. Bagaimana kita nanti menghadapi bulan Desember sampai Februari akan datang?” tutup Zulkifli. (RRD)

Advertisement
Advertisement