ECONOMICS

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Resmi Dimulai, Kapasitas Meningkat Tiga Kali Lipat

Heri Purnomo 01/05/2023 02:02 WIB

upaya pengembangan diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari DKI Jakarta  menuju kota-kota penyangga maupun sebaliknya.

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Resmi Dimulai, Kapasitas Meningkat Tiga Kali Lipat (foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, secara resmi mengumumkan dimulainya proses pengembangan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, pada hari ini, Minggu, (30/4/2023).

Upaya pengembangan dilakukan untuk mengantisipasi semakin padatnya penumpang KRL CommuterLine Jabodetabek di Stasiun Tanah Abang, yang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Ibukota setelah stasiun Manggarai dan Bogor.

"Hari ini kita membangun (Stasiun) Tanah Abang agar bisa meningkatkan kapasitas tiga kali lipat, dari 100 ribu menjadi 300 ribu penumpang per hari," ujar Budi, saat meninjau kondisi arus balik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (30/4/2023).

Menurut Budi, upaya pengembangan diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dari DKI Jakarta  menuju kota-kota penyangga maupun sebaliknya.

"Stasiun Tanah Abang ini adalah pusat TOD (Kawasan Berorientsi Transit) yang melayani kegiatan perdagangan dan perkantoran di Jakarta Pusat. Karenanya, pengembangan harus dilakukan segera dan saling sinergi, demi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," tutur Budi.

Di lain pihak, Budi juga membahas terkait masih minimnya kapasitas yang dimiliki Stasiun Manggarai saat ini, sehingga tidak menampung pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) yang mencapai satu juta orang per hari.

Budi mengakui terbatasnya kapasitas Stasiun Manggarai tersebut lantaran masih dalam proses pembangunan untuk menjadi Stasiun Central.

"Sehingga diperlukan kesabaran dalam masa pembangunan itu. Karena itu, Saya memohon agar para pengguna kereta api lebih bersabar," ujar Budi, saat meninjau kondisi arus balik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (30/4/2023). 

Menurut Budi, kesabaran tersebut diperlukan agar tidak memantik kebingunan penumpang saat berada di lokasi, sehingga bahkan berpotensi menimbulkan hal-hal merugikan, seperti kerusakan fasilitas yang telah tersedia.

Sembari bersabar, Budi memastikan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan penyesuaian atas semakin meningkatnya jumlah pengguna KRL dari waktu ke waktu.

"Salah satunya dengan menambah ketersediaan tangga, sehingga lebih banyak yang bisa digunakan. Jadi bisa mengurangi penumpukan penumpang di satu titik, yang dapat menimbulkan hal-hal yang kurang nyaman," tegas Budi. (TSA)

SHARE