ECONOMICS

Pengusaha: Harga Beras Sudah Turun

Dovana Hasiana/MPI 19/02/2023 17:35 WIB

Pengusaha penggilingan padi dan beras mengklaim harga beras saat ini sudah mengalami penurunan.

Pengusaha: Harga Beras Sudah Turun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pengusaha penggilingan padi dan beras mengklaim harga beras saat ini sudah mengalami penurunan. Namun harga gabah saat ini masih di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Pagi dan Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan, penurunan harga beras terjadi seiring dengan adanya peningkatan produksi beras karena Indonesia mulai memasuki masa panen raya.


“Hari inipun harga beras sudah turun. Kalau tiga sampai empat hari yang lalu harga gabah masih berkisar Rp5.500 sampai Rp 5.800, sekarang sudah Rp5.300 - Rp5.500. Sementara harga beras di penggilingan sudah turun menjadi Rp12.000, yang tadinya masih menyentuh harga Rp13.000,” ujar Ketua Umum Perpadi Sutarto kepada MNC Portal, Minggu (19/2/2023). 


Sutarto menilai harga tersebut masih tinggi. Ia membandingkan harga gabah saat ini dengan harga pokok penjualan (HPP) gabah yang berkisar di angka Rp4.300. Meskipun demikian, Sutarto mengatakan pemerintah tidak bisa memaksakan petani untuk menjual sesuai HPP dengan kondisi saat ini. Bahkan ketika dalam situasi normal, harga gabah tidak pernah sesuai dengan HPP. 


Sutarto mengatakan kemungkinan puncak terendah harga terjadi pada bulan April. Ia optimistis dengan adanya peningkatan signifikan pada produksi beras yang mampu melampaui kebutuhan beras nasional (surplus). 


Menurutnya, tingkat surplus tersebut bahkan mampu menutupi peningkatan permintaan beras yang biasanya terjadi di bulan Ramadhan. Sehingga Ia tidak melihat adanya potensi kenaikan harga beras pada bulan tersebut bila dilihat berdasarkan tingkat produksinya. 

Adapun Sutarto meminta pemerintah untuk tetap waspada dan harus siap untuk menghadapi kemungkinan munculnya gejolak yang tidak diinginkan. 

“Kalau berdasarkan logika, tidak akan naik. Menurut perhitungan saya, stoknya akan aman sampai lebaran. Waktu yang rentan itu ada di akhir dan awal tahun. Kalaupun nanti naik ketika Ramadhan, pasti ada force majeure lain, bukan dari sisi ketersediaannya,” tutupnya. (RRD)

SHARE