Pengusaha Penasaran Bentuk BLU Batu Bara yang Disiapkan Pemerintah
Pengusaha tidak tau bagaiman teknis pungutan yang nantinya untuk menutupi selisih dengan harga pasar.
IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira penasaran dengan badan layanan umum (BLU) batu bara yang direncanakan berlaku surut atau efektif sejak Januari 2022. Ia mengaku tidak tau bagaimana teknis pungutan yang nantinya untuk menutupi selisih dengan harga pasar.
"Saya rasa perlu disiapkan perangkat aturannya dan disosialisasikan bukan hanya secara konseptual tapi secara teknis kan ini terkait ada pungutan-pungutan ya, dan pungutan ini kan yang dibayarkan menambal selisih harga dengan harga market. Ini yang perlu di detailkan lage menurut saya," kata Anggawira saat dihubungi MNC Portal, Jumat (19/8/2022).
Dia menambahkan bahwa hingga saat ini para pengusaha batu bara belum dapat mengetahui terkait perkembangan BLU yang akan dibentuk oleh pemerintah.
"Beberapa waktu yang lalu sih sempet kita buat acara diskusi ya dialog ya dengan stakeholder yang ada cuman hingga sekarang ini kita belum dapet update yang signifikan terhadap perkembangan blu yang ada, jadi kita belum tau seperti apa," kata dia.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Batu Bara masih belum dapat dilakukan. Hingga kini masih terdapat perdebatan terkait kekuatan hukumnya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada pekan lalu, Arifin membeberkan saat ini pembentukan BLU belum mendapatkan izin prakasa. Sebab, masih terjadi perdebatan antara akan dilindungi dengan Peraturan Pemerintah atau langsung Peraturan Presiden.
Adapun skema penghimpunan dan penyaluran dana kompensasi DMO diatur dengan seksama. Dia menjelaskan pengguna batu bara di dalam negeri menyampaikan laporan rencana batu bara untuk satu tahun yang direview setiap tiga bulan.
Badan pungutan ini minimal bakal menarik denda dan kompensasi dari perusahaan penugasan yang tidak memenuhi kewajiban domestik batu bara sejak awal tahun ini.
(DES)