ECONOMICS

Pengusaha Ritel Minta Batasan Jam Buka Mal Dilonggarkan, Ini Alasannya

Shelma Rachmahyanti 07/07/2021 14:35 WIB

Para pengusaha ritel meminta pemerintah memberikan kelonggaran jam buka mal guna menghindari kerumuman jelang penutupan.

Pengusaha Ritel Minta Batasan Jam Buka Mal Dilonggarkan, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kebijakan PPKM Darurat diperkirakan bisa semakin menghantam industri ritel. Di luar sektor konsumsi esensial, kebijakan yang berlangsung sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang ini juga menutup ritel dalam pusat perbelanjaan.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Fernando Repi, menuturkan, pihaknya mendukung kebijakan PPKM Darurat yang diberlakukan pemerintah. Namun, menurutnya masih ada kesimpangsiuran dalam implementasinya.

“Kita harus mendukung ya, bahwa kebijakan pemerintah ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sangat cepat. Tetapi, di satu sisi bahwa masih ada kesimpangsiuran dalam implementasinya itu. Kita berharap ini agar segera dapat di-adjust oleh pemerintah pusat,” tuturnya dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (7/7/2021).

Dia menjelaskan, ketika sudah ada penyesuaian, peritel berharap agar jam operasional dapat ditambah sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Kami catat ada beberapa daerah yang masih melakukan pembatasan operasional ritel sampai dengan jam 5 sore. Oleh karena itu, sampai dengan saat ini kami masih terus melakukan sosialisasi aktif dengan beberapa pemerintah kota dan kabupaten di Jawa-Bali,” jelas Fernando.

Lanjutnya, protap-protap pada peritel modern dilakukan dengan sangat ketat dan terukur. Sehingga, ritel tetap bisa beroperasi sesuai dengan peraturan yang ada di PPKM Darurat.

Sementara itu, Fernando mengatakan, pihaknya berharap bahwa jam operasional diberikan kelonggaran waktu. Sebab, dikhawatirkan akan menimbulkan penumpukan transaksi di jam-jam tertentu.

“Operasional sampai jam 7 atau 8 malam ya. Balik lagi tadi, kita sangat mendukung PPKM Darurat. Tapi kita juga berharap diberikan kelonggaran waktu. Sebab, jika ditutup terlalu sore jam 5 atau 6 kami khawatir nanti bisa saja banyak order atau transaksi yang sangat masif di jam tersebut. Sehingga, khawatir malah terjadi penumpukan di dalam gerai kami,” kata dia. (TYO)

SHARE