ECONOMICS

Pengusaha Ritel RI Optimis Tetap Tumbuh Walau Ekonomi 2023 ‘Gelap’

Advenia Elisabeth/MPI 14/12/2022 10:25 WIB

Pengusaha ritel optimis pertumbuhan ritel tetap terjaga walau banyak pihak memprediksi ekonomi tahun depan bakal gelap serta ada ancaman resesi.

Pengusaha Ritel RI Optimis Tetap Tumbuh Walau Ekonomi 2023 ‘Gelap’ (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimis pertumbuhan ritel tetap terjaga walau banyak pihak memprediksi ekonomi tahun depan bakal gelap serta ada ancaman resesi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengatakan hal itu didasarkan dari proyeksi Indeks Penjualan Rill (IPR) yang akan meningkat 204,2 pada November 2022. 

"Tentunya kita memasuki awal tahun 2023 tidak akan lepas dari kuartal terakhir di tahun ini. Yang kita tahu indeks penjualan ritel di bulan Oktober sebesar 202,7, kemudian Bank Indonesia memproyeksikan pada November 2022 meningkat menjadi 204,2," ujar Roy saat berdialog di IDX Channel, dikutip Rabu (14/12/2022).

"Ini menjadi dorongan kita atau bisa kita sebut menjadi bahan bakarnya untuk kita memasuki awal tahun 2023," tambahnya. 

Kendati demikian, Roy menyebut, pengusaha tetap membutuhkan campur tangan dari pemerintah. Seperti, menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan stimulus atau semacam psikologi positif kepada masyarakat kelas menengah ke atas. Sebab di ketahui bersama situasi global sedang tidak baik-baik saja. 

Sementara untuk masyarakat kelas menengah ke bawah tetap diberikan bantuan sebagaimana sebelumnya dilakukan pemerintah. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan subsidi upah, dll. 

"Itu harus tetap dilanjutkan. Karena mereka menderita kalau tidak disuport," kata Roy. 

Kemudian, lanjut dia, pemerintah perlu menjaga keseimbangan kebijakan moneter, dan fiskal. Menurut Roy, beberapa poin tersebut adalah bagian dari pemerintah. Sementara bagian pelaku usaha adalah menjaga efisiensi dan efektivitas. Seperti contohnya mengkolaborasikan penjualan offline dengan online. 

Di sisi lain, Roy memberi catatan untuk pemerintah di tahun 2022 ini, yakni perihal menyelesaikan tanggung jawab yang belum tuntas. Namun, terkait tanggung jawab apa yang dimaksud, Roy tidak menyebutnya secara rinci. 

"Tapi kita juga tetap memberikan catatan untuk di tahun ini. Apa yang menjadi hak para peritel diharapkan dapat cepat diselesaikan oleh pemerintah," tutup Roy. (RRD)

SHARE