Pengusaha Sawit Akui Minyak Goreng Saat Ini Masih Langka
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia mengakui hingga sampai saat ini, minyak goreng masih sulit diperoleh masyarakat karena masih langka.
IDXChannel - Harga sawit saat ini mulai berangsur membaik di harga Rp3.000 per kilogram yang sebelumnya sempat anjlok hingga 27 persen. Namun, untuk minyak goreng diakui Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) masih langka.
Ketua Umum Apkasindo, Gulat Mendali Emas Manurung mengatakan, saat ini harga tandan buah segara (TBS) sawit sudah mulai membaik sejak pemerintah menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) minyak goreng mempengaruhi harga TBS sawit.
"Semalam kita rapat pengurus Apkasindo dari 22 provinsi, saya monitor faktanya harga TBS sawit sudah membaik, tapi memang minyak goreng masih langka," katanya dalam IDX Channel Market Review, Rabu (2/2/2022).
Gulat menyebutkan, harga TBS sawit sempat anjlok hingga 27 persen atau sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.200 per kg sejak pemerintah mengumumkan kebijakan DMO dan DPO minyak goreng.
"Dan ini nggak pernah terjadi di sepanjang sejarah. Ini karena sosialisasinya kurang, jadi langsung turun," ujarnya.
Adapun, menurut data Apkasindo, harga TBS sawit petani di Riau sudah mulai pulih ke atas Rp 3.000 per kg. Untuk harga TBS sawit di Kalimantan Barat berada di angka Rp 3.304 per kg.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menerapkan kebijakan DMO dan DPO minyak goreng untuk menstabilkan harga dan stok bahan poko ini. Melalui elalui aturan DMO ini, para produsen yang melakukan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diwajibkan memasok 20 persen kuota ekspornya untuk kebutuhan dalam negeri.
Sementara kebijakan DPO ditetapkan sebesar Rp9.300 per kilogram untuk CPO dan Rp10.300 per liter untuk olein. (RAMA)