Pengusaha Warteg Keluhkan Harga Sayuran Melonjak di Pasar Tradisional
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantra) Mukroni mengakui saat ini harga sayur mayur di pasar tradisional terus mengalami peningkatan harga.
IDXChannel - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantra) Mukroni mengakui saat ini harga sayur mayur di pasar tradisional terus mengalami peningkatan harga. Padahal harga pangan tersebut yang menjadi modal utama pengeluaran pengusaha warteg.
Mukroni mengakui menjelaskan saat ini beberapa harga komoditas yang menjadi bahan dasar pengusaha warteg kompak mengalami peningkatan. Seperti cabai, sayur mayur, minyak goreng dan lainnya.
"Sayuran pada naik sekarang ini, seperti kangkung, bayam, terus beras ada keniakan, yang berat ini sayuran ikut naik," ujar Mukroni saat dihubungi MNC Portal, Kamis (2/11/2023).
Beberapa sayuran yang mengalami kenaikan yang dirasakan oleh Mukroni misalnya seperti kangkung, yang sebelumnya Rp8 ribu/ikat saat ini menjadi Rp13 ribu/ikat, buncis yang sebelumnya Ro25 ribu/ikat menjadi Rp33 ribu/ikat, brokoli yang sebelumnya Rp30 ribu/kg saat ini harganya Rp40 ribu/kg.
Mukroni mengaku adanya kenaikan pada komoditas sayuran ini menjadi bagian yang berat bagi pengusaha warteg untuk meningkatkan keuntungan. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat yang hanya membeli lauknya saja ketimbang makan ditempat. Padahal keuntungan pengusaha warteg dikatakan bisa lebih besar ketika customer makan ditempat, karena ada keuntungan yang ditambah dari penjualan nasi, minum, dan lainnya.
"Warteg ini sekarang banyak yang dibeli itu sayuran, padahal yang banyak untung itu kalau pakai nasi, ini yang dibeli itu sayuran atau lauk, misalnya Rp5 ribu beli urap, Rp5 ribu orek tempe. Jadi ini menjadi masalah, keuntungan kita itu berkurang," sambung Mukroni.
Selain sayuran, harga bumbu dapur yang membentuk cita rasa masakan juga mengalami peningkatan. Pantauan MNC Portal melalui situs panel harga Badan Pangan Nasional, harga bawang merah per November 2023 ini harganya naik menjadi Rp23.520 dari bulan Oktober lalu Rp23.180/kg.
Bawang cabai merah keriting per November harganya Rp53.660/kg dari bulan Oktober sebelumnya Rp42.380/kg. Cabai merah keriting saat ini memiliki harga Rp67.420/kg, bulan sebelumnya Rp50.040/kg. Gula konsumsi bulan Oktober lalu harganya Rp15.560 kemudian naik menjadi Rp15.990/kg pada bulan November ini.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyoroti adanya kenaikan harga bahan pangan tersebut. Menurutnya kenaikan harga pangan ini terjadi serempak di seluruh pasar tradisional se Indonesia.
"Kita sekarang berhadapan dengan harga cabai yang sudah tembus Rp100 ribu, harga sayur mayur yang terus naik, harga gula yang terus naik, minyak goreng, hampir semua komoditas mengalami peningkatan," ujar Mansuri saat dihubungi.
Kondisi keniakan harga bahan pangan ini menurutnya cukup membebani para pedagang pasar tradisional. Sebab ditengah melemahnya daya beli masyarakat, disatu sisi para pedagang juga kewalahan menghadapi lonjakan harga ini karena modal yang semakin terkikis.
"Ini sangat berpengaruh dan sangat sulit bagi kami, modal terbatas, daya beli masyarakat juga menurun," pungkasnya.
(SLF)