ECONOMICS

Penjualan Harian BBM Subsidi Turun di Agustus 2025, Masyarakat Mulai Tinggalkan Pertalite?

Iqbal Dwi Purnama 01/10/2025 15:45 WIB

Kementerian ESDM menyatakan, penjualan BBM RON 90 (Pertalite) mengalami penurunan pada 2025 dibandingkan 2024.

Penjualan Harian BBM Subsidi Turun di Agustus 2025, Masyarakat Mulai Tinggalkan Pertalite? (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, penjualan BBM RON 90 (Pertalite) mengalami penurunan pada 2025 dibandingkan 2024. Sementara penjualan BBM non subsidi mengalami peningkatan pada periode yang sama.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan, rata-rata penjualan harian Pertalite pada 2024 sebesar 81.106 kiloliter (KL), turun 5,10 persen menjadi 76.970 KL per hari hingga Juli 2025.

Sebaliknya, konsumsi BBM non-subsidi (RON 90, RON 92, RON 95, dan RON 98) justru menunjukkan tren peningkatan. Penjualan harian BBM non-subsidi naik dari 19.061 KL per hari pada 2024 menjadi 22.723 KL per hari pada 2025 (hingga Juli), atau naik 19,21 persen.

"Pada tahun 2025 ini terjadi hal yang tidak biasa, jadi sejak Juli-Agustus kemarin, terjadi shifting atau perubahan pola konsumsi, jadi konsumen yang tadinya menggunakan RON 90 atau Pertalite itu cenderung turun dan beralih ke RON yang lebih tinggi," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Laode menuturkan, dampak pergeseran konsumsi ini juga terlihat pada besaran kompensasi yang harus dibayarkan pemerintah untuk subsidi Pertalite. Pada 2024, kompensasi Pertalite mencapai Rp48,923 triliun.

Namun, dengan tren penurunan konsumsi di 2025, kompensasi diperkirakan turun menjadi Rp36,314 triliun. Angka tersebut mencerminkan efisiensi kompensasi sebesar Rp12,61 triliun atau setara 25,77 persen.

Jika melihat data perbandingan market share BBM non subsidi dengan BBM subsidi memang terjadi pergeseran. Market share BBM non subsidi pada 2024 sebesar 11 persen, sementara pada 2025 meningkat menjadi 15 persen.

"Estimasi penurunan penjualan bensin subsidi pada tahun 2025 sebesar 1,4 juta KL. Penjualan bensin non subsidi Pertamina sebesar 7 juta KL atau meningkat 0,86 juta atau setara 14,02 persen," katanya.

Sementara untuk estimasi penjualan bensin non subsidi 2025 untuk SPBU swasta, Laode mengatakan, jumlahnya meningkat 91,3 persen atau setara 1,35 juta KL.

(Dhera Arizona)

SHARE