ECONOMICS

Penjualan Mobil Lesu, Gaikindo Bakal Revisi Target Tahun Ini

M Fadli Ramadan 18/07/2024 16:52 WIB

Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Gaikindo pun berencana merevisi target penjualan mobil tahun ini.

Penjualan Mobil Lesu, Gaikindo Bakal Revisi Target Tahun Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Hal itu pun mendorong Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target tahun ini.

Ketua Umum Gaikindo, Johannes Nangoi, mengatakan pihaknya akan melakukan revisi mengenai target penjualan tahun ini. Namun, hal tersebut akan dilakukan setelah berdiskusi dengan seluruh anggota Gaikindo.

"Revisi target harus kita lakukan karena sampai dengan bulan Juni, penjualan baru 400.000 lebih. Mungkin nanti segera setelah selesai atau dalam (GIIAS) ini kita sedang membahas," kata Nangoi di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut, dia memastikan bakal melakukan pertemuan dengan para anggota Gaikindo pada di sela ajang GIIAS 2024. Nantinya, akan diputuskan apakah akan terjadi perubahan target penjualan pada 2024.

"Kita akan coba lihat sebelum GIIAS ini berakhir, apakah kita akan revisi atau tidak. Tapi kemungkinan besar kita akan revisi," tuturnya.

Lesunya penjualan mobil di paruh pertama tahun ini menyebabkan angkanya diproyeksi tidak akan sampai 1 juta unit pada akhir tahun ini. Jumlah tersebut lebih rendah dari target Gaikundo sebesar 1,2 juta unit pada 2024.

Target awal disusul berdasarkan penjualan kendaraan roda empat sepanjang 2023 yang menunjukkan angka yang cukup positif. Namun, sejak Januari sampai Juni 2024, Gaikindo mencatatkan penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler sebesar 408.102 unit.

Angka tersebut turun 19,43 persen pada periode yang sama tahun lalu dengan penjualan sebanyak 506.427 unit.

Pada kesempatan sebelumnya, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan tidak akan ada revisi target untuk tahun ini. Tapi, ia menegaskan seluruh pihak harus realistis soal daya beli masyarakat Indonesia yang menurun.

"Untuk revisi (target) sebenarnya belum, karena hal ini harus didiskusikan bersama dengan seluruh anggota. Kita tidak ingin ambil sepihak, harus duduk bareng. Sampai saat ini sih belum ada, tapi kita harus realistis dan mungkin akan dikaji ulang," ujarnya.

(FRI)

SHARE