ECONOMICS

Penjualan Motor Listrik di RI Masih Jauh dari Target 200 Ribu Unit

Ikhsan Permana SP/MPI 29/11/2023 18:10 WIB

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari target 200 ribu unit yang ditetapkan oleh pemerintah.

Penjualan Motor Listrik di RI Masih Jauh dari Target 200 Ribu Unit. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari target 200 ribu unit yang ditetapkan oleh pemerintah.

Budi mengatakan, hingga September 2023, berdasarkan jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang terbit, terdapat 66 ribu sepeda motor listrik dan 191 motor konversi listrik dari 29 bengkel tersertifikasi. 

"Data tersebut tentunya masih jauh dari target pemerintah untuk membuat motor listrik baru sebanyak 200 ribu unit dan motor konversi 50 ribu unit," ungkap Budi dalam sambutannya di acara Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dan upaya lebih besar dari seluruh pihak dan seluruh stakeholder dalam rangka mengakselerasi adopsi motor listrik.

Di sisi lain, Budi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya dalam mengimplementasikan, rumusan kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. 

"Inpres 7/2022 telah mengamanahkan penggunaan EV sebagai kendaraan pemerintah pusat, daerah, dan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan sebagaimana pun Indonesia telah berkomitmen lewat Nationally Determined Contribution (NDC) untuk penurunan emisi gas rumah kaca," tuturnya.

Budi juga mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif. Indonesia juga merupakan negara produsen otomotif kedua setelah Thailand.

"Diharapkan ini bisa menjadi peluang untuk memaksimalkan utilisasi dari kapasitas produksi, industri kendaraan bermotor listrik dalam negeri, dan guna mewujudkan target industri otomotif dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional," pungkasnya.

(YNA)

SHARE