ECONOMICS

Penugasan Khusus Ekspor Labuan Bajo Dorong PDB Rp437,3 Miliar dan Serap 6.539 Tenaga Kerja

Anggie Ariesta 10/07/2025 23:00 WIB

LPEI beri Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Labuan Bajo yang memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga Rp437,3 miliar dan serap tenaga kerja.

Penugasan Khusus Ekspor Labuan Bajo Dorong PDB Rp437,3 Miliar dan Serap 6.539 Tenaga Kerja. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyampaikan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) yang difokuskan pada pengembangan kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Labuan Bajo memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pelaksanaan program ini tercatat telah mendorong peningkatan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp437,3 miliar.

“Dengan adanya PKE di wilayah Labuan Bajo ini mendatangkan PDB sebesar Rp437,3 miliar,” kata Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, dalam media briefing di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kamis (10/7/2025).

>

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, program PKE juga telah menyerap 6.536 tenaga kerja dan turut meningkatkan pendapatan rumah tangga hingga mencapai Rp1,48 triliun.

Secara khusus di Kabupaten Manggarai Barat, pelaksanaan program ini telah berdampak pada peningkatan jumlah penduduk bekerja sebanyak 17.332 orang, penurunan angka pengangguran sebanyak 663 orang, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 16,74 persen.

Maqin menjelaskan penurunan tingkat kemiskinan ini disebabkan oleh terciptanya lapangan kerja dari geliat sektor pariwisata yang berkembang berkat adanya pengembangan wilayah DPSP.

“Dengan adanya proyek di kawasan ekonomi super prioritas ini, maka ini kan meningkatkan crowd tourism sehingga menciptakan lapangan pekerjaan,” kata dia.

Dampak dari program PKE juga terasa di sektor properti dan pariwisata sekitar, termasuk melalui pengembangan Hotel Meruorah. Kehadiran proyek ini mendorong pembangunan berbagai fasilitas penunjang seperti hotel dan restoran baru di kawasan Labuan Bajo.

Data dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menunjukkan adanya peningkatan signifikan jumlah wisatawan ke Labuan Bajo dari 179 ribu orang pada 2021 menjadi 411 ribu orang pada 2024. 

Di samping itu, terdapat peningkatan ekspor hingga Rp46,1 miliar, termasuk peningkatan nilai ekspor produk tenun khas sebagai warisan budaya Nusa Tenggara.

“Dengan adanya proyek ini menciptakan adanya peningkatan kapasitas ekonomi daerah. Lalu timbul restoran hingga hotel baru. Baik yang hotel yang premium atau hotel yang biasa itu menciptakan lapangan pekerjaan,” tambah Maqin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), Ferry Snyders, mengungkapkan tingkat kunjungan wisatawan asing ke Hotel Meruorah terus meningkat sejak 2022.

“Pada 2022 lalu wisatawan asing di Hotel Meruorah sebanyak 10,4 persen, lalu meningkat menjadi 20,4 persen di 2023. Saat ini dominasi wisatawan di Hotel Meruorah merupakan wisatawan asing sebesar 57,4 persen hingga Juni 2025,” ujar Ferry.

Untuk periode 2025–2026, IFPRO telah merencanakan pembangunan sejumlah fasilitas strategis, di antaranya pengembangan komersial tahap II, pembangunan Hotel Mid-Tier, serta pembangunan Social Club. 

Adapun Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2026, sementara Hotel Mid-Tier akan tetap dalam tahap konstruksi.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE