ECONOMICS

Penyerapan Beras Petani Susut, Bulog Butuh Pembiayaan?

Iqbal Dwi Purnama 25/10/2022 18:30 WIB

Bulog dan BUMN Pangan lainnya dinilai memerlukan pembiayaan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga beras.

Penyerapan Beras Petani Susut, Bulog Butuh Pembiayaan? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bulog dan BUMN Pangan lainnya dinilai memerlukan pembiayaan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga beras. Pasalnya, bunga pinjaman melejit sehingga penyerapan beras petani pun tersendat.

"Hanya saja tidak serta merta menugaskan pengadaan beras kepada Bulog, tanpa diiringi instrumen pembiayaan bunga komersil yang rendah.Bila perlu pinjamkan modal untuk melakukan transaksi dan melakukan kontrak jangka panjang,” kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI Syailendra dalam diskusi virtual bersama PATAKA, Selasa (25/10/2022).

Menurut Syailendra, BUMN Pangan atau Bulog kesulitan untuk mencari pinjaman perbankan dengan pinjaman dengan bunga yang rendah.

"Misalnya kita minta Bulog untuk offtake hasil petani dengan harga bagus. Bulog dapat membeli harga tinggi di petani, jangan dipaksa dengan harga murah karena Susah bagi petani. Sama halnya Bulog membeli kedelai dengan bunga komersial tinggi jadi agak susah bergerak,” lanjut Syailendra.

Koordinator Evaluasi dan Pelaporan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian RI, Batara Siagian menjelaskan, saat ini kondisi harga gabah di tingkat petani mengalami peningkatan.

"Kalau harga gabah naik ya wajar saja, karena sebetulnya kan yang harus kita lihat itu adalah kapasitas, petani itu tidak bisa menambah kapasitas, ketika biaya produksi naik maka harganya harus naik dong," sambung Siagian.

Adapun pemerintah menargetkan stok beras Bulog mencapai 1,2 juta ton di akhir 2022. Namun penyerapannya terganggu oleh harga gabah yang lebih tinggi.

Jika Bulog tidak mampu menyerap panen petani, maka kemungkinan stok ketersediaan beras Desember tidak akan mencapai 1,2 juta ton atau hanya 500 ribu.

(DES)

SHARE