Perang Harga Mobil di Indonesia, Hyundai Sebut Bakal Berpengaruh ke Pasar Mobil Bekas
Hyundai merespons persaingan harga yang saat ini terjadi di pasar otomotif Indonesia.
IDXChannel - Hyundai merespons persaingan harga yang saat ini terjadi di pasar otomotif Indonesia. Fenomena yang banyak dilakukan produsen asal China tersebut diyakini bakal memberi dampak di industri otomotif Tanah Air dalam jangka panjang.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan hal ini akan memberi dampak pasar mobil bekas. Sebab, model serupa saat ini dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan saat diluncurkan.
"Kalau yang namanya perang harga selain harga (mobil) bekasnya turun, pasti dari sisi profitability diler kami atau brand secara umum akan menurun," kata Frans saat ditemui di arena GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.
Sebagai informasi, sejumlah brand asal China melakukan penyesuaian harga pada model yang telah mereka pasarkan. Seperti Jetour yang dua kali merevisi harga Dashing dan X70 Plus, serta Chery yang mengoreksi harga Chery C5 dan Chery E5.
"Ada pedagang mobil bekas merasa stok mereka menjadi undervalue saat ini, dibandingkan harga saat dia membeli," ujar Frans.
Perang harga dilakukan sejumlah produsen dengan harapan dapat menggaet pasar lebih besar. Tapi, Frans mengatakan bahwa itu bukan solusi yang tepat. Selain itu, jasa pembiayaan juga memainkan pengaruh besar terhadap pembelian mobil baru.
Mobil listrik murah juga dikatakan Frans belum tentu bisa menjangkau pembeli mobil pertama karena akan ada keraguan. Ditambah jasa pembiayaan belum pasti menerima pengajuan kredit karena sejumlah faktor.
"Kalau di segmen bawah itu pembiayaannya harus kuat. Sehingga kalau approval rate-nya kecil, produk baru yang diperkenalkan belum tentu mendapatkan dana secara kredit," ucapnya.
Saat ini, Frans menyoroti adanya pertumbuhan penjualan untuk mobil di segmen menengah ke atas serta premium. Itu terlihat dari permintaan mobil Hyundai di rentang harga Rp700 juta sampai Rp1 miliar.
"Jadi Santa Fe, Palisade di tempat kami itu mencatatkan penjualan cukup bagus," tuturnya.
(NIA DEVIYANA)