ECONOMICS

Perang Iran-Israel Makin Panas, Pemerintah Diminta Lindungi Orang Miskin

Atikah Umiyani/MPI 21/04/2024 16:57 WIB

Serangan balik Israel ke Iran dinilai meningkatkan eskalasi konflik Timur Tengah hingga dampak geopolitik global risk, sehingga perlu perhatian khusus.

Perang Iran-Israel Makin Panas, Pemerintah Diminta Lindungi Orang Miskin (foto mnc media)

IDXChannel - Serangan balik Israel ke Iran dinilai meningkatkan eskalasi konflik Timur Tengah hingga dampak geopolitik global risk, sehingga perlu perhatian khusus.

Demikian diungkapkan oleh Ekonom, Eisha Maghfiruha Rachbini. Dia mengatakan, diperlukan mitigasi untuk memastikan stabilitas makro ekonomi.

"Harus diutamakan menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan melindungi golongan bawah dan rentan. Di antara kebijakan yang harus diperhatikan dalam strategi pencapaian pertumbuhan ekonomi," terangnya, Jakarta dikutip Minggu (21/3/2024). 

Eisha menjelaskan, untuk menjaga daya beli agar tidak turun, pemerintah perlu mengendalikan harga-harga atau menjaga inflasi. 

"BI dan pemerintah harus berperan penting menjaga dari sisi moneter," sarannya. 

Sementara itu di sektor industri, lanjutnya, eskalasi konflik akan berpengaruh pada naiknya harga-harga dan biaya produksi akibat kelangkaan input, terutama imported inputs.

Menurut Eisha, dibutuhkan kebijakan industri yang tepat untuk mendukung produktivitas industri, terutama industri prioritas nasional dan industri kecil menengah. 

"Kebijakan foreign trader perlu ditujukan ke kawasan yang tidak terpengaruh konflik, misalnya Jepang, China, ASEAN, India dan negara tujuan non tradisional," terang Eisha.
 
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazala buka suara mengklaim fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik, meskipun Rupiah terus merosot bahkan menembus hingga Rp16.179 per USD pada penutupan perdagangan Kamis (18/4).

"Data makro sudah disampaikan Pak Menko (Airlangga), itu menunjukkan bahwa fundamental ekonomi kita baik. Namun dengan libur lebaran yang cukup panjang, sebelum dan selama libur Lebaran terjadi beberapa perubahan di Internasional," terangnya. 

Suahasil menegaskan, Kemenkeu terus mengamati fundamental perekonomian seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi hingga beberapa asesmen dari lembaga rating. 

"Outlook Moody's dua hari yang lalu, jadi memang baru dan sudah memasukkan kondisi geopolitik yang terjadi, dan dilihat Indonesia mudah-mudahan terus menjaga ketahanan fundamental kita," kata Suahasil.

Lebih lanjut, Suahasil mengklaim APBN 2024 cukup prudent, dimulai dengan pelaksanaan yang cukup baik sampai Februari dan Maret yang akan diumumkan bulan depan. 

"Rasanya kontinuitas Januari Februari mudah-mudahan dilanjutkan sampai sisa anggaran 2024. Kita terus memantau dengan BI, OJK, LPS dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus memantau kondisi ekonomi dan memastikan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) kita," tegasnya. 

"Kita melihat seluruh sistem perbankan, nonbank asuransi dan lainnya masih tetap berjalan dengan sangat baik dan kita lanjutkan pemantauan bersama Pak Menko (Airlangga)," pungkas Suahasil.

(FAY)

SHARE