ECONOMICS

Perang Rusia dan Ukrania Berlanjut, Waspadai Resesi Global

Ikhsan PSP 14/09/2022 08:02 WIB

Perang tersebut akan memicu inflasi tinggi, stagflasi dan bahkan menjurus kepada resesi secara global atau penurunan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Perang Rusia dan Ukrania Berlanjut, Waspadai Resesi Global (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan indikasi mengarah pada resesi itu bisa terjadi dengan berlanjutnya perang Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, perang tersebut akan memicu inflasi tinggi, stagflasi dan bahkan menjurus kepada resesi secara global atau penurunan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

"Sampai dengan Kuartal kedua 2022 Amerika Serikat sebagai salah satu perekonomian terbesar di dunia itu pun sudah masuk ke dalam Resesi ekonomi," ujarnya kepada MPI, Selasa (13/9/2022).

Bhima menambahkan, perlu dilihat jalur transmisinya melalui sektor apa, apakah melalui sektor keuangan sektor perdagangan atau melalui investasi langsung.

"Kalau yang melalui sektor keuangan ini kan berarti harus dimitigasi," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tekanan dari krisis pangan dan energi sangat parah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan situasi global diprediksi tidak mudah apabila The Fed menaikkan suku bunga acuannya. 

Jika dilihat, tingkat inflasi Indonesia bulan lalu menurun ke 4,6% dari yang sebelumnya 4,9%.

"Namun, penyumbang inflasi terbesar adalah komponen volatile foods. Mulai dari gandum hingga minyak goreng yang bisa dilihat terkait dengan situasi geopolitik yang sedang tegang saat ini," ujarnya dalam Recovery and Resilience: Spotlight on Asean Business secara virtual, dikuti Selasa (13/9/2022). 

(SAN)

SHARE