Perbaiki Efektivitas Pengelolaan Limbah Tambah, MIND ID Gunakan Mastermine
transformasi digital menjadi tema strategis utama MIND ID dalam meningkatkan daya saing biaya melalui digital
IDXChannel - Holding BUMN Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) tengah menguji coba penggunaan aplikasi digital untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan air limbah tambang. Aplikasi bernama 'Mastermine' yang sedang dikembangkan tersebut diyakini bakal mempermudah monitoring kualitas air limbah tambang melalui perubahan dari manual menjadi digital.
Direktur Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan transformasi digital menjadi tema strategis utama MIND ID dalam meningkatkan daya saing biaya melalui digital (improve cost competitiveness with digital).
"Perusahaan berupaya mengaplikasikan teknologi mutakhir dan penerapan digitalisasi pada seluruh lini rantai nilai untuk dapat menciptakan penghematan biaya dan keberlangsungan usaha," ujar Dilo, Jumat (1/4/2022).
Dia menjelaskan pengembangan aplikasi Mastermine dilatarbelakangi oleh kebutuhan tata kelola limbah sebagai komitmen pelaksanaan praktik penambangan yang baik (good mining practices). Sebagai perusahaan pengelola sumber daya alam, operasi penambangan dan pengolahan mineral Grup MIND ID menghasilkan produk samping yang memerlukan penanganan dengan tingkat prioritas tinggi.
Waste treatment merupakan salah satu elemen biaya operasional penambangan yang cukup tinggi. Aplikasi Mastermine juga harapkan akan menghasilkan nilai efisiensi 10-20% dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Filosofi dasar Mastermine adalah sistem terintegrasi secara chemical dan digital untuk dapat mengolah, memonitor, dan mengontrol sistem pengolahan air limbah tambang secara online dan mudah digunakan. Pekerja tambang dapat memantau kualitas air limbah tambang dan mengatur dosis reagen yang diinjeksikan ke dalam air limbah tambang secara real time.
Mastermine juga memiliki fitur alert dan notification yang berfungsi untuk memberikan peringatan kepada pekerja ketika terjadi penurunan kualitas air limbah tambang, sehingga dapat langsung mengambil tindakan korektif dengan mengatur dosis reagen lebih lanjut.
Proses ini memastikan konsistensi air limbah tambang berada dalam baku mutu sesuai peraturan yang berlaku, secara digital. (TSA)