ECONOMICS

Perjalanan Bisnis Tupperware Perusahaan Tempat Makan yang Diisukan Bangkrut

M Fadel Nur Eka 14/04/2023 13:59 WIB

Perjalanan bisnis Tupperware sebagai wadah makanan yang populer di Indonesia menarik untuk disimak setelah beredar kabar perusahaannya terancam gulung tikar.

Perjalanan Bisnis Tupperware Perusahaan Tempat Makan yang Diisukan Bangkrut. (FOTO : MNC MEDIA)

IDXChannelPerjalanan bisnis Tupperware sebagai wadah makanan yang populer di Indonesia menarik untuk disimak setelah beredar kabar perusahaannya terancam gulung tikar.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada regulator bursa AS, Tupperware menyatakan bahwa situasi keuangan perusahaan sedang mengalami kesulitan yang besar. 

Perusahaan menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir dengan menurunnya penjualan produk rumah tangga yang signifikan karena kesulitan dalam menarik konsumen muda. Akibatnya, harga saham Tupperware turun hampir 50 persen pada hari Senin (10/4/2023).

Meskipun pada akhir perdagangan Selasa, harga saham Tupperware mengalami pemulihan sebesar 4,84 persen, namun masih mengalami penurunan sebesar 68 persen sejak awal tahun 2023.

Lalu bagaimana perjalanan bisnis Tupperware dan siapa pemiliknya? Simak informasi yang sudah kami himpun dari salah satu media nasional dengan judul ‘Perjalanan Bisnis Tupperware, Wadah Makanan Legendaris yang Terancam Bangkrut’.

Sejarah Tupperware

Earl Tupper, seorang ahli kimia, pertama kali menciptakan Tupperware pada tahun 1946 ketika ia sedang melakukan eksperimen dengan bahan plastik. Saat itu, plastik masih belum populer dan kualitasnya masih kurang baik. Meski berhasil menciptakan bahan plastik yang tahan lama dan tidak berbau, produk Tupperware tidak mendapat banyak perhatian pada awalnya.

Namun, Brownie Wise, seorang agen yang bekerja di Stanley Home Products, melihat potensi produk Tupperware dan mulai memasarkan dengan cara menjual secara langsung melalui acara-acara Tupperware party. Strategi ini membawa kesuksesan bagi Tupperware, dan pada tahun 1951, produk ini mulai dijual secara eksklusif melalui acara Tupperware party.

Kesuksesan Tupperware didukung oleh tren pada masa pasca-Perang Dunia II, di mana para wanita lebih banyak tinggal di rumah dan memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul dan berinteraksi dengan ibu-ibu lain. Dalam hal ini, tradisi Assembly, yaitu acara rutin yang diadakan oleh distributor Tupperware untuk memberikan penghargaan kepada para penjual, juga berkontribusi pada perkembangan bisnis Tupperware.

Perjalanan Bisnis Tupperware Perusahaan Tempat Makan yang Diisukan Bangkrut. (FOTO : MNC MEDIA)

Tetapi pada saat ini Tupperware menghadapi situasi yang suram dengan mengalami penurunan penjualan produk rumahan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi karena perusahaan kesulitan dalam membidik pasar konsumen muda. Sebagai akibatnya, saham Tupperware telah mengalami penurunan yang signifikan.

Profil pendiri Tupperware

Earl Silas Tupper adalah, pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun 1907, memprakarsai lahirnya produk berkualitas yang beberapa dekade kemudian kita kenal dengan nama Tupperware. 

Earl Silas Tupper mulai bergabung dengan perusahaan yang berfokus pada inovasi sejak usia 21 tahun dan melalui riset yang dilakukannya, ia berhasil menemukan cara untuk memurnikan limbah biji hitam polyethylene menjadi plastik yang tahan lama, tidak berminyak, jernih, aman, ringan, dan tidak berbau.

Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Pada tahun 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.

Itulah informasi mengenai perjalanan bisnis Tupperware semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda dan dapat memberi pengetahuan bagi Anda. (MYY)

SHARE