ECONOMICS

Perkuat Kinerja Ekspor, Turrima Agro Fokus Perluas Kapasitas Pabrik

taufan sukma 15/03/2024 19:22 WIB

Turrima menjaring kalangan profesional multinasional, yang dapat mendukung kinerja perusahaan dalam pengembangan pasar ekspor.

Perkuat Kinerja Ekspor, Turrima Agro Fokus Perluas Kapasitas Pabrik (foto: MNC media)

IDXChannel - Produsen pupuk organik asal Sragen, PT Turrima Agro Mas (Turrima–AgroBiotech) terus berbenah, seiring dengan kesuksesannya menembus pasar ekspor kawasan Afrika dan Timur Tengah.

Salah satunya dengan fokus memperluas pabrik-pabrik yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat memperkuat kinerja ekspor, seiring dengan permintaan yang terus meningkat.

"Saat ini posisi kami sedang dikejar-kejar oleh demand yang super tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Karena itu, kami harus mempersiapkan quality control terbaik untuk menghasilkan  pupuk organik berkualitas tinggi, serta memperbanyak dan memperluas pabrik, agar bisa mencukupi permintaan yang terus meningkat," ujar Founder sekaligus Chief Executive Officer PT Turrima Agro Mas, Mulyono, Kamis (15/3/2024).

Langkah perluasan dan memperbanyak pabrik tersebut, menurut Mulyono, coba ditopang oleh pihaknya dengan upaya merekrut tenaga-tenaga profesional dalam negeri, yang dinilai memiliki kapasitas mumpuni dan siap berkiprah di level regional, bahkan global.

Program rekrutmen tersebut diberi tajuk Meet the Founders”, dengan tujuan dapat menjaring kalangan profesional multinasional, yang dapat mendukung kinerja perusahaan dalam pengembangan pasar ekspor dan sekaligus penguatan pasar domestik pupuk organik yang tengah berkembang pesat.

Para kandidat yang berhasil masuk dalam seleksi Turrima berasal dari berbagai jenis industri skala nasional maupun perusahaan global. Di antaranya ada yang berasal dari perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Industri Farmasi, Pakan Ternak, Teknologi Industri dan lain-lain.

Mereka dipertemukan dengan para founder untuk dapat berdialog langsung, dan menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka kepada perusahaan. 

Pada tahap awal ini, Turrima mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional serta manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.  

Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen, tempat pabrik pusat berlokasi.

Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar ngaji pada kyai kampung. 

"Ini yang menarik perhatian saya. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kyai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia," ujar salah satu kandidat yang berlatar belakang manajerial industri farmasi dan FMCG nasional.

PT Turrima didirikan oleh Mulyono pada tahun 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik. Turrima menyasar pasar ekspor dan pasar dalam negeri, baik untuk segmen B2B maupun ritel.

Perusahaan ini berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi pertanian dengan menyediakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Selain di Sragen sebagai kantor pusat, saat ini Turrima memiliki 9 pabrik pupuk kompos di berbagai daerah. Jumlah pabrik itu belum termasuk  produksi kemitraan yang mereka jalin dengan beberapa peternak lokal. 

"Dari  rekrutmen ini kami berharap bisa mendapatkan leader yang mampu menangani 9 site yang berpencar-pencar karena kami dikejar-kejar produksi. Apalagi kami menargetkan ke depan ada perwakilan di setiap provinsi," tutur Mulyono. 

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor, khususnya ke negara Afrika dan Kuwait.

Sementara untuk pasar dalam negeri, sebesar 40 persen hasil produksi diserap pasar korporasi (business to business/B2B), dan sisanya masuk ke pasar ritel.

Untuk pasar Afrika, Mulyono menjelaskan, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan sekitar empat hingga lima kontainer dalam satu tahun. 
Padahal permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.

Tak kurang Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut.

Seperti tertuang dalam suratnya, Mbairobe menyatakan, pupuk organik Turrima diakui berhasil meningkatkan hasil pertanian baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, produk ini juga terbukti mengurangi  pencemaran lingkungan serta meningkatkan kualitas tanah. 

Berdasarkan kesaksian mitra kerjanya di Afrika, menurut Mulyono, pupuk organik produksinya berhasil meningkatkan levelling off lahan pertanian di sana yang sebelumnya rusak oleh paparan pupuk kimia semasa penjajahan Perancis. 
Levelling off merupakan petunjuk menurunnya efisiensi pupuk akibat penurunan kesehatan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.  

"Sekarang mereka sudah berhasil meningkatkan levelling off pada angka 2 serta meningkatkan capaian produksi padi sampai 40%. Dan karena kondisi ini, mereka  sempat mengajak tamu dari World Bank untuk berkunjung ke pabrik kami di Sragen," papar Mulyono.

Mulyono mengatakan, kelebihan pupuk organik produksi Turrima Agro Mas terletak pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis.

Selain itu, mereka juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen. 

Selain produknya ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian, operasional PT Turrima juga menerapkan corporate value untuk merawat keseimbangan ekosistem, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Dari pengadaan sumber daya bahan baku hingga proses produksi, kata Mulyono, praktik operasional PT Turrima Agro Mas berusaha untuk meminimalkan dampak negatif kepada ekosistem.

"Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat. Melalui pemupukan organik, bertani juga menjadi profesi yang menyenangkan," pungkas Mulyono. (TSA)

SHARE