ECONOMICS

Perluas Pasar Demi Dongkrak Transaksi, Ini yang Dilakukan Pupuk Indonesia

Taufan Sukma/IDX Channel 13/06/2023 19:36 WIB

Secara bertahap pelaku UMKM bersangkutan diharapkan dapat memaksimalkan kualitas produknya, dan berujung pada pengembangan bisnisnya secara keseluruhan.

Perluas Pasar Demi Dongkrak Transaksi, Ini yang Dilakukan Pupuk Indonesia (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) secara resmi menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dalam partisipasinya pada Pasar Digital (PaDi) UMKM Expo 2023.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan sejumlah perusahaan BUMN yang bertujuan untuk mendorong peningkatan transaksi di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Dengan peningkatan tersebut, secara bertahap pelaku UMKM bersangkutan diharapkan dapat memaksimalkan kualitas produknya, dan berujung pada pengembangan bisnisnya secara keseluruhan.

Sementara bagi perusahaan BUMN yang terlibat, kegiatan ini diharapkan dapat membantu untuk mendapatkan pasokan produk yang berkualitas, sehingga daya serapnya terhadap produk UMKM juga bisa lebih maksimal.

"Selain itu, PaDi UMKM ini juga merupakan sebuah ekosistem digital yang kita dorong untuk menciptakan business matching antara perusahaan BUMN dengan UMKM," ujar SVP Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pupuk Indonesia, Rika Susanty, dalam keterangan resminya, Selasa (13/6/2023).

Melalui ekosistem ini, menurut Rika, mitra binaan UMKM diharapkan dapat terpacu untuk naik kelas, serta meningkatkan kualitas dan daya saingnya.

Dengan demikian, Pupuk Indonesia berharap dapat memperoleh produk dan layanan terbaik secara langsung dari UMKM.

PaDi UMKM Expo kali ini merupakan gelaran batch ke-4 dan diikuti sebanyak 669 UMKM. Para pelaku UMKM yang terlibat merupakan mitra binaan dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dewan Kerajian Nasional (Dekranas), Bhayangkari, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, termasuk Rumah BUMN binaan Pupuk Indonesia.

Sementara sektor usaha UMKM yang terlibat adalah bidang usaha alat tulis kantor, barang elektronik, souvenir dan merchandise, catering dan snack, kelengkapan rumah tangga dan material konstruksi, fashion, hingga berbagai jenis jasa lainnya.

Di lingkungan Pupuk Indonesia sendiri, program PaDi UMKM dijalankan secara bersama hingga ke level anak usaha, mulai dari Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pupuk Kujang Cikampek, Pusri Palembang, Pupuk Iskandar Muda dan juga Rekayasa Industri (Rekind). 

"Karena PaDi UMKM ini dilakukan secara hybrid, maka UMKM yang terpilih dapat memperluas akses pasarnya. Semua proses transaksi pengadaan barang dan jasa BUMN dilakukan secara online dan seluruh transaksi dilakukan secara cashless," tutur Rika.

Sesuai arahan Menteri BUMN, Erick Thohir, Pupuk Indonesia akan terus mendukung mitra binaan UMKM untuk Go Digital dan Go Global.

Hal ini didasarkan pada kesadaran bahwa UMKM merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi nasional. 

Setidaknya terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia. Menurut BPS, UMKM tercatat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari 60 persen.

Dari 64,2 juta UMKM, tercatat baru sekitar 56 ribu UMKM yang mendaftar dalam program PaDi UMKM. 

Karena itu, Rika berharap program PaDi UMKM Expo 2023 ini dapat menarik UMKM lainnya untuk bergabung dalam ekosistem digital ini.

Dengan begitu, UMKM dapat memperluas dan meningkatkan penjualannya. Sementara perusahaan BUMN bisa mendapatkan berbagai varian produk dan layanan dari UMKM dari berbagai daerah.

"Mudah-mudahan PaDi UMKM Expo 2023 yang akan digelar dalam waktu dekat ini dapat memicu UMKM lainnya untuk turut mendaftar dan memperoleh berbagai kemudahaan dan manfaat dalam program PaDi UMKM," tegas Rika. (TSA)

SHARE