Permintaan Mobil Listrik Tinggi, Pemerintah Singapura Bakal Bangun 7.100 SPKLU
Satu dari tiga mobil yang terjual di Singapura dari Januari sampai Mei 2024 merupakan kendaraan listrik murni.
IDXChannel - Permintaan mobil listrik di Singapura mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun ini.
Hal tersebut terlihat dari penjualan mobil secara keseluruhan, sehingga memicu pemerintah setempat untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) lebih banyak.
Melansir Thebusinesstimes, satu dari tiga mobil yang terjual di Singapura dari Januari sampai Mei 2024 merupakan kendaraan listrik murni. Angka penjualannya juga hampir dua kali lipat dari penjualan pada 2023 sebesar 18,1 persen.
Peningkatan ini didukung dengan sejumlah kebijakan pemerintah Singapura bagi masyarakatnya yang ingin beralih ke kendaraan listrik. Kebijakan yang diberikan berupa insentif keuangan untuk membeli kendaraan dengan energi yang ramah lingkungan, bantuan pemasangan pengisi daya di tempat tinggal pribadi yang tidak memiliki lahan, dan undang-undang untuk memastikan bahwa pengisi daya tersebut aman dan mudah diakses.
Menteri Transportasi Chee Hong Tat menegaskan pemerintah setempat akan memberikan dukungan terhadap meningkatnya populasi mobil listrik. Pemerintah akan membangun lebih dari 7.100 SPKLU di seluruh titik Singapura.
Pemerintah Singapura juga berencana memasang fasilitas pengecasan kendaraan listrik di lebih dari sepertiga tempat parkir Housing Board atau perumahan publik. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mempermudah pemilik kendaraan listrik untuk mengisi ulang daya baterai.
Informasi terbaru yang tersedia dari Otoritas Transportasi Darat (LTA) menunjukkan bahwa dari 14.802 mobil baru yang teregistrasi di Singapura dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 4.819 unit atau 32,6 persen merupakan kendaraan listrik.
Sebagai informasi, mobil listrik termurah di Singapura saat ini adalah Aion ES Electric yang dibanderol 137.988 SGD dengan COE atau setara dengan Rp1,6 miliar on the road. Sementara merek mobil listrik terlaris di Singapura datang dari perusahaan asal China, Build Your Dream (BYD).
(SAN)