ECONOMICS

Permintaan Tabung Gas Oksigen di Jambi Meningkat Tajam

Azhara Sakti/Kontributor 06/07/2021 09:41 WIB

Kasus terkonfirmasi COvid-19 terus mengalami peningkatan di seluruh Indonesia, termasuk Jambi.

Permintaan Tabung Gas Oksigen di Jambi Meningkat Tajam. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus terkonfirmasi COvid-19 terus mengalami peningkatan di seluruh Indonesia, termasuk Jambi. Alhasil, permintaan terhadap gas oksigen melonjak tajam dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Untuk kebutuhan di Kota Jambi sudah mulai meningkat, mulai dari yang botolan hingga sampai yang likuid," kata Jaka Wicaksono, salah satu distributor gas oksigen di kawasan Lingkar Selatan, Kota Jambi, Selasa (6/7/2021).

Diakuinya, peningkatan permintaan oksigen tersebut terjadi selama dua pekan belakangan ini, lantaran meningkatnya terkonfirmasi Covid 19.

"Seperti di RS Royal Prima Kota Jambi saat ini, pemakaian untuk dua hari mencapai 1.000 meter kubik. Biasa untuk rumah sakit satu bulan kita hanya mensuplai dua kali sebanyak 2.500 meter kubik," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk ketersediaannya sendiri stok aman karena pemasok bahan baku untuk oksigen di Jambi yang berasal dari Palembang.

"Untuk pemakai oksigen sendiri terbesar untuk mensuplai pihak rumah sakit atau medis sedangkan untuk pribadi belum ada peningkatan," imbuh Jaka.

Sebelumnya, untuk mencegah terjadinya penimbunan gas oksigen dan obat-obatan di Jambi, Polda Jambi mengelar razia.

Sejumlah produsen gas oksigen dan apotek langsung di cek dan di monitoring petugas.

Panit I Subdit I Ditreskrimsus Polda Jambi AKP Dhadhag Anindito mengatakan, dari sejumlah apotek dan produsen gas oksigen yang didatangi, petugas menemukan ketersediaan stok obat-obatan dan vitamin terutama untuk pasien Covid-19 di Jambi masih stabil.

"Sedangkan untuk pasokan tabung gas oksigen yang di fokuskan untuk medis juga masih stabil di Jambi," ungkapnya.

Dari pantauan jajarannya di beberapa apotek di Kota Jambi  ada obat-obatan yang kosong stoknya. Namun, katanya itu bukan karena ada penimbunan barang, melainkan dari distributor di pusat juga mengalami kekosongan stok.

"Bukan langka, memang dari distributor memang kosong untuk stok yang sudah teridentifikasi oleh pusat memang kosong di Provinsi Jambi," sambungnya.

"Tidak ada penimbunan, memang kosong dari pusat, dan informasi bahwasannya untuk stok obat-obatan dan vitamin serta tabung gas oksigen memang dikhususkan untuk wilayah pulau Jawa dan Bali," tegas Dhadhag.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi penimbunan obat obatan dan stok gas di Jambi, Polda Jambi membuat tim Satgas.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan distributor di Jambi untuk pemantauan stok barang-barang tersebut.

"Kami sudah membuat tim satgas di Polda Jambi, juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Disperindag di Provinsi Jambi dan para distributor, kami sudah buatkan group mana kala terjadi sesuatu kami harap difokuskan ke medis untuk penanganan pasien dari pada covid 19. Jadi upaya kami tetap berkoordinasi satu sama lainnya," imbuhnya.

Guna mengantisipasi adanya penimbunan, Polda Jambi juga mengimbau agar pembeli obat atau vitamin di apotek dan jangan melalui online dan apabila menemukan harga di atas harga eceran tertinggi atau HET agar segera dilaporkan ke pihak yang berwajib. (TYO)

SHARE