ECONOMICS

Pernah Gugat RI di WTO, Luhut Sebut Uni Eropa Mulai Luluh soal Hilirisasi Nikel

Iqbal Dwi Purnama 11/06/2024 07:00 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Uni Eropa mulai luluh terhadap kebijakan hilirisasi nikel Pemerintah Indonesia.

Pernah Gugat RI di WTO, Luhut Sebut Uni Eropa Mulai Luluh soal Hilirisasi Nikel. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Uni Eropa mulai luluh terhadap kebijakan hilirisasi nikel Pemerintah Indonesia.

Disebutkan, Uni Eropa yang sebelumnya menggugat kebijakan hilirisasi nikel Indonesia ke forum perdagangan dunia alias World Trade Organization (WTO), kini sudah mau berdiskusi dengan pemerintah untuk rencana ekspor barang turunan dari nikel.

"Ya, akhirnya Uni Eropa juga mau negosiasi dengan kita. Mereka yang ajukan kita ke WTO, sekarang mereka mulai pikir," ujar Luhut dalam acara ulang tahun Hipmi di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Lebih lanjut, hasil diskusi yang dihasilkan dengan Uni Eropa terkait dengan hilirisasi nikel adalah pembangunan smelter nikel di Indonesia untuk beberapa bahan baku turunan dari komoditas tersebut.

Luhut menuturkan, Uni Eropa mau masuk ke Indonesia untuk menggarap nikel, namun hanya untuk layer kedua dari bijih nikel seperti sulfat kobalt, serta layer ketiga seperti prekursor baterai untuk langsung diekspor dari Indonesia.

"Mereka (Uni Eropa) bilang asal layer kedua, ketiga jangan kalian larang ekspor. Kita (Indonesia) memang tidak ada rencana untuk melarang itu. Setelah itu masuk prekursor cathode segala macam, kita silakan aja diekspor," kata Luhut.

Luhut optimistis, kebijakan hilirisasi akan berdampak cukup positif terhadap perekonomian nasional. Bahkan, diperkirakan pada 2028 nilai ekspor produk turunan nikel bisa tembus USD75 miliar atau setara Rp1.221 triliun.

"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat USD75 miliar, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," pungkasnya.

(NIA)

SHARE