ECONOMICS

Perputaran Ekonomi Idul Adha Tembus Rp24,3 Triliun di 2022, Bagaimana dengan 2023?

Maulina Ulfa - Riset 21/06/2023 16:18 WIB

Idul Adha juga menjadi momentum bagi para penjual hewan ternak dan daging kurban untuk memperoleh berkah dari hari raya ini.

Perputaran Ekonomi Idul Adha Tembus Rp24,3 Triliun di 2022, Bagaimana dengan 2023? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Idul Adha merupakan salah satu hari besar bagi umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Idul Adha juga menjadi momentum bagi para penjual hewan ternak dan daging kurban untuk memperoleh berkah dari hari raya ini. Oleh karenanya, Idul Adha juga menjadi momentum perputaran ekonomi yang massif.

Lalu, seperti apa potensi ekonomi saat musim kurban di Indonesia?

Perputaran Uang saat Kurban

Jika melihat Idul Adha tahun lalu, Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menghitung potensi ekonomi dari kurban di Indonesia mencapai Rp24,3 triliun. Angka ini berasal dari 2,17 juta orang pekurban pada 2022.

Proyeksi tersebut naik tipis dibandingkan tahun 2021 yang besarnya Rp22,3 triliun dari 2,11 juta orang pekurban.

Menurut IDEAS, kebutuhan hewan kurban terbesar tahun ini adalah kambing-domba sekitar 1,31 juta ekor. Sedangkan kebutuhan sapi-kerbau diperkirakan sekitar 519 ribu ekor.

Hitungan ini berdasarkan asumsi berat kambing-domba berkisar 20-80 kg dengan berat karkas 41% serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57%.

Dari hasil tersebut, potensi ekonomi kurban 2022 dari sekitar 1,8 juta hewan ternak setara dengan 106,2 ribu ton daging. (Lihat grafik di bawah ini.)

IDEAS juga memproyeksikan potensi kurban terbesar datang dari pulau Jawa terutama di wilayah aglomerasi yang memiliki banyak penduduk muslim berdaya beli tinggi.

Potensi kurban Pulau Jawa diproyeksikan terdiri dari 396 ribu sapi-kerbau dan 936 ribu kambing-domba senilai Rp18,3 triliun atau setara 80,4 ribu ton daging.

Lebih lanjut, kurban di Jawa paling besar diperkirakan ada di Jabodetabek yaitu 117 ribu sapi-kerbau dan 280 ribu kambing-domba dengan nilai Rp5,3 triliun atau setara 24 ribu ton daging.

Adapun potensi kurban di Jawa terbesar lainnya datang dari wilayah Bandung Raya, Surabaya Raya, Yogyakarta Raya, Malang Raya dan Semarang Raya.

Sementara, di tahun ini, Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) mengungkapkan, penjualan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini mengalami peningkatan 33% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Ketua Umum JAPPDI, Asnawi menerangkan, kenaikan permintaan ini karena terkendalinya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh pemerintah. 

"Iya tentu (ada kenaikan). Dari sisi penjualan tahun ini naiknya berkisar kurang lebih 33% dibandingkan tahun 2022 di masa pandemi PMK. Dulu, masyarakat takut terkena wabah itu," ujar Asnawi saat dihubungi MNC Portal, Rabu (21/6/2023).

Untuk harga hewan kurban tahun ini, sambungnya, mengalami kenaikan 10% per kilogram (kg) dari tahun sebelumnya.

Gambarannya, pada tahun lalu, sapi 300 kg dari Bali sampai ke Jakarta dijual seharga Rp15,9 juta. Namun, tahun ini ada kenaikan Rp10 ribu menjadi Rp63 per kg, sehingga sapi seberat 300 kg dibanderol Rp18,9 juta.

kenaikan ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya pembatasan kuota masuk sapi ke provinsi lain. Kedua, adanya pengetatan arus lalu lintas kendaraan yang membawa sapi dari daerah luar provinsi. 

"Tahun lalu kan ada PMK, makanya sekarang jadi berkurang kuotanya. Karena sapi-sapi yang masuk ke provinsi lain itu di seleksi. Terus juga arus lalinnya ketat," terang Asnawi.

Namun demikian, pemerataan kurban masih menjadi PR berat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Pada hari raya kurban tahun lalu, berdasarkan perhitungan IDEAS, di Indonesia, terdapaT daerah dengan potensi surplus kurban terbesar didominasi daerah metropolitan Jawa seperti Jakarta sebesar 7.451 ton, serta Bandung, Cimahi dan Kabupaten Sumedang 6.804 ton.

Sementara itu ada daerah dengan potensid defisit kurban terbesar didominasi daerah pedesaan Jawa, antara lain kawasan utara JawaTimur, yaitu Kab.Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep kekurangan daging hingga 2.795 ton. (ADF)

SHARE