IDXChannel - Pengusaha merasa keberatan dengan libur dan cuti bersama Idul Adha yang ditetapkan pemerintah menjadi tiga hari. Rencana tersebut dinilai akan mengganggu operasional industri.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana menuturkan, seharusnya pemerintah bisa membuat perencanaan tentang libur bersama jauh-jauh hari. Sehingga para pengusaha bisa mempersiapkan segala sesuatunya.
"Harusnya libur Idul Adha kan sudah bisa diprediksi sejak satu tahun dua tahun sebelumnya. Dan mestinya perencanaan tentang libur itu bisa dilakukan setiap satu tahun sekali bukan satu minggu mendekati libur dikeluarkan," ujar Danang saat ditemui IDX Channel di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Dia mengungkapkan, perusahaan yang paling terasa dampaknya dari cuti bersama dadakan ini adalah industri padat karya. Pasalnya, produktivitas industri ini bergantung pada tenaga manusia. Sehingga jika ada cuti bersama, mau tidak mau para karyawan harus lembur untuk menyelesaikan target produksi. Imbasnya, pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar waktu lembur.
"Situasi yang sangat tidak sehat dan ini berulang secara terus menerus, pemerintah melahirkan policy-policy libur nasional secara dadakan. Saya kira pemerintah tidak bersikap fair terhadap dunia usaha, dan hanya mementingkan pemikirannya sendiri tanpa melihat satu konsekuensi finansial yang terjadi," ungkap Danang.