Pertalite Bakal Digantikan Bioetanol, Masyarakat Setuju?
Pemerintah berencana menghapus pertalite dan akan menggantinya dengan bioetanol. Masyarakat setuju atau tidak?
IDChannel - Pemerintah berencana menghapus pertalite dan akan menggantinya dengan bioetanol. Wacana tersebut masih dalam kajian yang matang antar kementerian.
Menanggapi wacana tersebut, masyarakat hanya berharap kepada pemerintah agar tetap menjaga aspek keterjangkauan dalam menjual bahan bakar minyak (BBM). Mengingat, bahan bakar menjadi konsumsi pokok untuk menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari.
Salah satu pengunjung Car Free Day (CFD), Nadin (28) mendukung upaya pemerintah dalam rangka menekan emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan melalui penerapan bioetanol. Namun untuk hargana, diharapkan tidak lebih tinggi dari Pertalite yang ada saat ini.
"Mungkin kalau bioetanol lebih low price, mungkin masyarakat setuju, kayaknya yang utama itu sih. Karena kan bahan bakar sudah menjadi kebutuhan pokok ya," ujar Nadin saat ditemui MNC Portal di Kawasan CFD Jakarta Pusat, Minggu (5/4/2024).
Pengunjung lain yang ditemui di kawasan yang sama, Lia (29) tidak setuju terkait wacana penghapusan Pertalite yang digantikan oleh bioetanol. Alasannya, harga Pertalite saat ini sudah cukup ramah di kantong, khawatir produk baru akan punya cost baru dan berdampak pada harga baru.
"Kalau saya tidak setuju sih, karena harga kan sudah standar banget harga Pertalite sekarang," ujar Lia.
Pengunjung lain, Ari (35) mengaku setuju apabila Pertalite digantikan oleh bioetanol. Sebab menurutnya, bioetanol diyakini punya hasil emisi gas buang yang lebih bersih ketimbang Pertalite.
"Kalau saya setuju-setuju saja, buat perbaikan yang lebih go green. Kalau harganya bisa lebih murah dan terjangkau, kenapa tidak," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, rencana pencampuran bioetanol ini menjadi penting di tengah upaya pemerintah untuk mengurangi polusi di sejumlah kota besar, terutama di DKI Jakarta.
"Iya nanti kita lihat dulu, kita mau bioetanol itu karena masalah polusi ini harus kita kendalikan paling cepat. Mengendalikan itu adalah tadi etanol," ungkap Luhut, baru- baru ini.
Luhut menambahkan, nantinya anggaran kompensasi atau subsidi yang semula digelontorkan untuk Pertalite akan dialihkan pada Pertamax Green 92.
"(Bioetanol) tetap subsidi, lagi kita hitung. Targetnya yang kita subsidi orang yang pantas disubsidi," tegas Luhut.
(FAY)