ECONOMICS

Pertalite di Medan Langka Akibat Konsumsi Naik dan Cuaca Buruk 

Wahyudi Aulia Siregar 04/10/2021 13:55 WIB

Masyarakat di Medan, Sumatera Utara mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite.

Pertalite di Medan Langka Akibat Konsumsi Naik dan Cuaca Buruk  (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat di Medan, Sumatera Utara mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite. Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) banyak yang tidak memiliki stok untuk jenis BBM RON 90 tersebut.

Kelangkaan bahkan meluas hingga ke wilayah Deliserdang, Binjai, Langkat dan juga Serdang Bedagai. Wilayah Pantai Timur Sumatera juga dikabarkan mengalami kelangkaan yang sama.

"Udah sejak Jumat pekan kemarin susah nyarinya (Pertalite). Biasanya di SPBU dekat rumah selalu ada, ini harus nyari ke SPBU yang jauh. Itu pun antri. Supaya enggak capek, nambah stok lah. Kalau biasanya isi 2-3 liter sekali isi. Sekarang isi penuh lah biar enggak bolak-balik," kata Farida (22), warga Medan Perjuangan, Kota Medan, Senin (4/10/2021).

"Hari ini SPBU di Jalan Bilal Pertalite Habis, di SPBU Kapten Muslim juga habis, yang ada cuma Pertamax," kata Sugiarto, warga Medan.

"Kemarin sepanjang jalan dari Binjai sampai ke Langkat tak ada satupun SPBU yang punya Pertalite. Terpaksa kita beli Pertamax supaya bisa tetap jalan. Ini kan jadi memberatkan," kata Ebenezer (57), warga Deliserdang.

Staf Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Haris Anza, mengatakan terjadinya kekosongan stok BBM jenis Pertalite di Medan dan sejumlah daerah lainnya di Sumut, dikarenakan adanya faktor kenaikan konsumsi rata-rata harian sejak penurunan PPKM di wilayah Sumut.

"Ada peningkatan konsumsi rata-rata 9 persen untuk jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) dan 10 persen untuk jenis gasoil (Solar dan Dex Series)," sebut Haris.

Selain itu,  sambung Haris, dalam sepekan terakhir terjadi gangguan distribusi BBM akibat tanker yang sulit sandar karena gelombang laut yang cukup tinggi.

"Faktor cuaca yang kurang bersahabat memang mengganggu distribusi. Untuk mengatasinya, kamis udah melakukan optimalisasi mobil tangki dan menambah jam kerja fuel terminal BBM," pungkasnya.

Haris pun menyebut saat ini kondisi sudah mulai terkendali. Pihaknya juga terus memantau kondisi SPBU yang kosong untuk segera mendapatkan distribusi BBM.

"Kondisinya sudah aman. Distribusi sudah kita lakukan ke SPBU yang dilaporkan kosong. Saat ini dalam perjalanan. Kalau masih ada yang kosong, mohon dilaporkan ke kita agar segera kita penuhi kebutuhannya. (RAMA)

SHARE