Pertamina Gandeng PTPN III Produksi 1,2 Juta KL Bioetanol untuk Gantikan BBM
Pertamina dan PTPN III bekerja sama mengembangkan bio energi berbasis bahan bakar nabati. Produk tersebut diharapkan mampu menggantikan BBM.
IDXChannel - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III mengembangkan bio energi berbasis bahan bakar nabati. Produk tersebut diharapkan mampu menggantikan bahan bakar minyak (BBM).
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury memastikan Pertamina dan PTPN III akan memanfaatkan tebu dan gula untuk diproduksi menjadi Bioetanol atau Ethanol. Produk tersebut nantinya digunakan Pertamina untuk mengurangi produksi BBM dan mengurangi impor minyak mentah.
“Kita harapkan nanti gula yang akan diproduksi menjadi Bioetanol bisa dikerjasamakan menjadi suplai yang akan di-branding oleh Pertamina untuk bisa mengurangi produksi BBM dan mengurangi kebutuhan minyak mentah," ungkap Pahala, Sabtu (5/11/2022).
Adapun produksi Bioetanol akan dilakukan oleh PT Energi Agro Nusantara, salah satu anak usaha PTPN III yang mengolah molasses menjadi ethanol. Proses produksi pun dilakukan secara bertahap.
Produksi Bioetanol nasional pada tahun ini bisa mencapai 394.000 kiloliter. Lalu, naik menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030. Pahala mencatat, bahan bakar alternatif tersebut menjadi potensi campuran (blend) bahan bakar minyak dari 6 persen pada 2022 menjadi 13,8 persen pada 2030.
"Dan kita harapkan secara bertahap ini bisa dilakukan Pabrik Enero yang saat ini bisa memproduksi kurang lebih sekitar 30.000 kiloliter per bulannya," kata dia.
Tak sampai di situ, Kementerian BUMN memastikan akan memperluas kilang yang digunakan untuk memproduksi Etanol.
"Jadi kita berharap bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi kilang Etanol yang bisa kita bangun untuk secara bertahap meningkatkan ketahanan energi,” ucap Pahala.
Selain memproduksi gula dan bioetanol, Kementerian BUMN berharap agar peningkatan produktivitas dan pengembangan komunitas tebu juga bisa terus dikembangkan untuk melakukan tumpang sari dengan komunitas kedelai.
(FRI)