ECONOMICS

Pertamina Pastikan Distribusi BBM di Yogyakarta dan Jateng Aman usai Gempa Gunungkidul

Kuntadi 27/08/2024 15:39 WIB

Pertamina memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan aman usai gempa Gunungkidul.

Pertamina Pastikan Distribusi BBM di Yogyakarta dan Jateng Aman usai Gempa Gunungkidul. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan aman usai gempa 5,8 Skala Richer (SR) terjadi di Laut Barat Daya Gunungkidul, Senin (26/8/2024) malam.

Seluruh sarana dan fasilitas yang ada aman tanpa ada kerusakan.

“Kami sudah mengecek semuanya. Sarana dan fasilitas FT Rewulu (Bantul, DIY), AFT Yogyakarta International Airport (Kulon Progo, DIY), AFT Adisutjipto (Sleman, DIY), Fuel Terminal Lomanis (Cilacap, Jateng), Integrated Terminal Cilacap, dan Booster Kutowinangun (Kebumen, Jateng) aman dan tidak ada kerusakan,” kata Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, Selasa (27/8/2024).

Brasto mengatakan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di DIY, Magelang, dan Purworejo juga beroperasi normal. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan.

“Belum ada laporan kerusakan sehingga penyaluran dan distribusi BBM, LPG, dan Avtur berjalan normal,” katanya.

Pertamina terus melakukan pengecekan dan pengawasan menyeluruh untuk memastikan kegiatan penyaluran dan distribusi berjalan dengan lancar.  

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejumlah wilayah di DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jawa Barat merasakan gempa yang berpusat di wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunungkidul Yogyakarta, pada Senin (26/8/2024) pukul 19.57.42 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.

Sejumlah wilayah yang merasakan gempa ini dirasakan dengan Skala (MMI) II - III di Karangkates, II-III Nganjuk, II - III Malang, III-IV Sleman, III - IV Yogyakarta, III-IV Bantul, III-IV Kulon Progo, II - III Pacitan, II - III Trenggalek, II-III Magelang, II-III Kediri, II-III Blitar, II-III Cilacap, II-III Banyumas, II-III Surakarta, II-III Sukoharjo, II-III Klaten, II-III Wonosobo, II-III Banjarnegara, II-III Purwokerto, II-III Tasikmalaya, II-III Madiun.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa ini berada di zona megathrust. Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” ujar Daryono dalam keterangan resminya, Senin (26/8/2024).

Daryono memastikan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga Senin (26/8/2024) pukul 20.20 WIB , hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ).

(Febrina Ratna)

SHARE