Pertamina Tambah Stok Elpiji 3 Kg untuk Daerah Terdampak Cuaca Ekstrem di Jateng
Cuaca Ekstrem yang terjadi sejak pertengahan Maret 2024 di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta berdampak pada tingginya gelombang di Laut Jawa.
IDXChannel – Pertamina menambah suplai elpiji 3 kilogram di wilayah terdampak cuaca ekstrem di Jawa Tengah (Jateng).
"Penambahan fakultatif hingga 394.000 tabung gas 3 kilogram selama periode Maret 2024," kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, Sabtu (23/3/2024).
Cuaca Ekstrem yang terjadi sejak pertengahan Maret 2024 di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdampak pada tingginya gelombang di Laut Jawa. Sehingga beberapa kapal Pertamina yang sudah tiba tepat waktu di Pelabuhan, tidak dapat bersandar hingga berhari-hari.
Setelah cuaca ekstrem mereda, kapal pengangkut suplai elpiji dapat bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang. Penambahan stok elpiji 3 kilogram, terus dilakukan Pertamina untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY dengan berfokus pada wilayah-wilayah terdampak cuaca ekstrem.
“Sebagai gambaran pada Kamis 21 Maret 2024, penyaluran harian mencapai 1.614.150 tabung atau 8,1 persen di atas rata-rata normal penyaluran harian di Jateng dan DIY,” kata dia.
Kondisi gelombang yang tinggi pada saat itu, kata dia, membuat pipa yang seharusnya dapat terpasang untuk mengalirkan stok gas dari kapal ke terminal elpiji, tidak dapat disambungkan karena alasan keamanan.
Setelah kapal pengangkut elpiji berhasil sandar pada 16 Maret 2024, pemulihan distribusi secara berangsur-angsur dilakukan.
Caranya dengan menambah jam operasional penyaluran. Selain itu juga penambahan stok di tingkat agen dan pangkalan berdasarkan proyeksi kenaikan konsumsi dan pemantauan konsumsi beberapa pekan terakhir.
“Ada beberapa wilayah di Jawa Tengah pada pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan terkena banjir, sehingga kami prioritaskan penambahan stoknya. Untuk kota atau kabupaten lainnya tidak ada penambahan, karena stoknya dirasa cukup melihat dari realisasi harian yang tidak ada kenaikan konsumsi yang cukup berarti,” kata Brasto.
Dijelaskannya, indikator kecukupan stok elpiji 3 kilogram yaitu dari ketersediaan stok di lembaga penyalur resmi elpiji Pertamina, yaitu agen dan pangkalan di kota tersebut.
Sesuai surat Direktur Jenderal Migas No. T-190/MG.05/DJM/2023 tanggal 8 Januari 2023 perihal kewajiban penyediaan dan pendistribusian elpiji tabung 3 kilogram, pangkalan diwajibkan mendistribusikan minimal 80 persen elpiji subsidi langsung kepada konsumen akhir mulai 1 Maret 2023.
Sedangkan sebelumnya, peruntukkan untuk konsumen akhir adalah minimal 70 persen. Perubahan komposisi untuk memastikan distribusi elpiji 3 kilogram lebih banyak dijual di pangkalan untuk konsumen akhir.
Adapun, Elpiji 3 kilogram adalah untuk rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Untuk rumah tangga menengah ke atas dan usaha di atas level mikro, diimbau menggunakan elpiji nonsubsidi.
(NIY)