ECONOMICS

Pertemuan COP28 Tentukan Masa Depan Bahan Bakar Fosil

Wahyu Dwi Anggoro 29/11/2023 17:30 WIB

Delegasi dari hampir 200 negara akan berkumpul pekan ini di Dubai.

Pertemuan COP28 Tentukan Masa Depan Bahan Bakar Fosil. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Delegasi dari hampir 200 negara akan berkumpul pekan ini di Dubai untuk menghadiri Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28 ) di Dubai.

Sebagai tuan rumah, Uni Emirat Arab (UEA) akan mengangkat berbagai isu, termasuk masa depan bahan bakar fosil. Emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab terbesar perubahan iklim. 

Para delegasi akan membahas proposal penghapusan bahan bakar fosil secara bertahap dengan cara transisi ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan lainnya.

Sebagian negara ingin segera menghentikan penggunaan batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Sebagian lainnya, khususnya para produsen, merasa bahan bakar fosil masih penting bagi ekonomi global.

Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Barat baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan yang mendorong penghentian penggunaan bahan bakar fosil. Laporan tersebut memicu kemarahan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Laporan ini mengecilkan isu-isu seperti keamanan energi, akses energi, dan keterjangkauan energi," ujar OPEC dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters pada Rabu (29/11/2023).

UEA sendiri adalah salah satu produsen minyak bumi utama dan juga anggota OPEC. Presiden COP28, Sultan al-Jaber, merupakan CEO perusahaan minyak nasional UEA, ADNOC.

Jaber sempat mengatakan bahwa pengurangan konsumi bahan bakat fosil tidak bisa hindari. Namun, dia menegaskan bahwa industri bahan bakar fosil seharusnya dirangkul dan bukannya dijadikan kambing hitam.

COP28 akan berlangsung dari 30 November hingga 12 Desember. Sebanyak 70 ribu peserta diperkirakan akan ikut serta dalam forum tersebut. 

Beberapa pemimpin dunia telah memastikan hadir seperti Perdana Menteri India Narendra Modi dan Raja Charles dari Inggris. Meski demikian, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping dipastikan tak datang. (WHY)

SHARE