Pertumbuhan Properti Cikarang Terdongkrak Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Tak hanya kereta cepat, berbagai infrastruktur lain juga menjadi faktor terkereknya pamor dan citra pasar properti Cikarang.
IDXChannel – Infrastruktur yang berkembang secara masif di kawasan timur Jakarta terus menjadi katalis pertumbuhan sektor properti. Salah satu proyek strategis yang semakin memperkuat daya tarik kawasan ini adalah beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang kini telah memiliki stasiun di Karawang.
Alhasil, aksesibilitas yang semakin mudah ini pun menjadi stimulus peningkatan minat terhadap hunian dan investasi properti di Cikarang dan sekitarnya.
Tak hanya kereta cepat, berbagai infrastruktur lain juga menjadi faktor terkereknya pamor dan citra pasar properti Cikarang. Salah satunya Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan, yang dirancang guna mengurangi beban lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.
“Cikarang punya banyak keistimewaan dalam berbagai hal, terutama di segi infrastruktur. Saat ini saja sudah ada sejumlah akses yang mengelilingi seperti GT KM 37, KM 42, GT Japek Selatan KM 31. Bahkan dari Kota Deltamas Cikarang, kini hanya perlu waktu tempuh kurang dari 10 menit untuk sampai di Stasiun Kereta Cepat Karawang. Ke depannya, sudah dalam tahap perencanaan akan ada Tol Cikarang-Ciranjang,” ujar Deputy General Manager Savasa Rudy Tjahyadi dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).
Salah satu proyek di kota mandiri yang berada dalam jalur tersebut, Kota Deltamas Cikarang, yakni Savasa, bisa dijadikan sebagai destinasi investasi properti menjanjikan. Sebab, dengan teknologi Wall-Precast Concrete (W-PC), masa konstruksi dapat dipersingkat hingga tiga bulan namun tetap dalam kualitas terbaik.
Savasa merupakan proyek yang dibangun atas kerja sama Sinarmas Land melalui PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Panasonic Homes Gobel Indonesia. Tiap unitnya dikembangkan dengan teknologi rumah pintar (smart home) serta sistem pembangunan berkelanjutan yang menjamin kenyamanan dan efisiensi energi bagi penghuninya.
Konsep smart lifestyle yang diusung memastikan desain modern dan lingkungan hijau yang asri, sehingga sangat ideal bagi masyarakat yang mencari keseimbangan antara gaya hidup urban dan ketenangan.
Menyoal nilai investasi, tiap unit di Savasa sangat prospektif baik sebagai tempat tinggal atau aset passive income. Hal ini juga dikarenakan wilayah Cikarang menjadi rumah bagi 3.700 perusahaan, 22.000 ekspatriat, dan 2 juta tenaga kerja yang tentu saja membutuhkan hunian.
“Kami memastikan tiap unit di Savasa punya benefit jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, konsumen bisa langsung huni unitnya dalam waktu 1,5 bulan karena sudah ready. Sedangkan jangka panjangnya, sudah tentu rumah di sini menjanjikan investasi berkat infrastruktur yang sudah eksis dan yang on progress,” kata Rudy.
Dikembangkan di atas lahan seluas 37 hektare, Savasa menawarkan empat tipe hunian yakni Yamabuki (LB 61m2; LT 60m2), Sazanka (LB 80m2; LT 84m2), dan Hanamizuki (LB 115m2; LT 104m2 dan 112m2). Harga unitnya dipasarkan mulai Rp1 miliaran.
Menurut Rudy, semester I-2025 merupakan kesempatan emas bagi property seeker untuk segera membeli hunian idaman. Sebab, pemerintah kembali meluncurkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang Ditanggung Pemerintah (DTP) atas penyerahan rumah tapak dan satuan rumah susun sebagaimana tertuang dalam PMK Nomor 13 Tahun 2025.
Sehingga, mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2025, konsumen bisa menikmati PPN DTP sebesar 100 persen dari PPN terutang untuk bagian harga jual hingga Rp2 miliar.
“Kami juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang kembali dilaksanakan dalam bentuk insentif PPN DTP. Kami yakin, kebijakan ini semakin memperkuat daya tarik investasi properti di semester pertama 2025, lantaran adanya kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan pajak yang ditiadakan,” ujar Rudy.
(Dhera Arizona)