ECONOMICS

Perusahaan Farmasi RI Ekspor 300 Ribu Tube Dermatix ke Korea Selatan

Ikhsan PSP 26/10/2023 12:59 WIB

PT Menarini Indria Laboratories atau Menarini Indonesia melepas ekspor produk Dermatix Ultra Wound Treatment Gel buatan Indonesia ke Korea Selatan.

Perusahaan Farmasi RI Ekspor 300 Ribu Tube Dermatix ke Korea Selatan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Menarini Indria Laboratories atau Menarini Indonesia melepas ekspor produk Dermatix Ultra Wound Treatment Gel buatan Indonesia ke Korea Selatan. Direncanakan hingga akhir tahun 2023, 300 ribu tube sudah bisa mendarat di Negeri Ginseng.

Presiden Direktur Menarini Indonesia Idham Hamzah mengungkapkan pengiriman akan dilakukan dalam 48 batch. Pada batch pertama, ada 10 vallet dengan total 90 ribu tube yang akan dikirim.

"Hari ini kita ekspor lebih dari 10 vallet untuk ke Korea Selatan atau 300 ribu Dermatix. Ini sebuah capaian yang luar biasa karena bulan ini dan bulan depan angkanya sangat signifikan. Jumlah box-nya sekitar 90 ribu box," ungkap Idham dalam Media Briefing di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (26/10/2023).

Idham menjelaskan, produk Dermatix yang diekspor terdiri dari beberapa ukuran tube atau tabung mulai dari 7 gram, 15 gram dan 30 gram.

Selain Korea Selatan, pihaknya juga menyasar beberapa negara di kawasan Asia Pasifik mulai dari Australia hingga Tiongkok, dengan total semua negara diperkirakan mencapai 492 ribu Dermatix.

"Selain daripada Korea Selatan, kita plan untuk ekspor ke Australia, kita sudah dapat approval tinggal tunggu produksi. Kemudian ke Taiwan, Singapura, Malaysia, Vietnam,Thailand, Myanmar, Kamboja, Hongkong, dan Tiongkok," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi RI (BKPM) Nurul Ichwan mengatakan, industri farmasi merupakan salah satu industri strategis dan fokus dalam Making Indonesia 4.0 karena memiliki efek berganda.

Industri ini menurutnya memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi komoditas dan bahan baku yang tersedia di dalam negeri. Kesempatan kerja serta transfer keterampilan dan teknologi juga terbuka.

Selain itu, ia menilai Industri farmasi akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap obat impor, apalagi apabila industri ini mampu menjadikan Indonesia sebagai hub untuk pasar internasional. 

"Dengan demikian, kualitas industri di Indonesia akan ikut terangkat sesuai standar internasional dan menjadi bagian rantai pasok global.” ucap Ichwan.

(SLF)

SHARE