ECONOMICS

Petrosea (PTRO) Optimistis Hadapi 2023 Pasca Raih Kontrak Rp24,8 Triliun

Dhera Arizona 17/01/2023 14:47 WIB

PT Petrosea Tbk (PTRO) optimistis menghadapi 2023 pasca mengantongi total nilai kontrak senilai USD1,6 miliar atau setara Rp24,8 triliun pada 2022.

Petrosea (PTRO) Optimistis Hadapi 2023 Pasca Raih Kontrak Rp24,8 Triliun. (Dok. Petrosea)

IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) tercatat berhasil mengantongi total nilai kontrak senilai USD1,6 miliar atau setara dengan Rp24,8 triliun hingga akhir 2022.

"PTRO menutup tahun 2022 dengan kinerja yang solid dan menyambut tahun 2023 dengan penuh optimisme berkat implementasi strategi diversifikasi sebagai pilar kunci perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan," ujar pemegang saham mayoritas PTRO, Haji Romo (Robert) Nitiyudo Wachjo dalam keterangan pers yang diterima IDX Channel, Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Selain itu, pada Desember 2022, emiten jasa pertambangan ini juga berhasil mencatatkan nilai kapitalisasi pasar tertinggi yaitu senilai Rp4,38 triliun.

"Kami meyakini perusahaan akan semakin tumbuh dan mencatatkan kinerja yang kuat dan sejalan dengan strategi repositioning perusahaan menjadi mine owner di masa mendatang," jelasnya.

Presiden Direktur Petrosea, Romi Novan Indrawan menuturkan, untuk mendukung ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi, perusahaan mencadangkan anggaran belanja untuk tahun 2023 naik sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini merupakan wujud nyata dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk menjaga keberlangsungan usaha, termasuk menjadi lebih cost effective dan mencatat profit margin yang lebih tinggi,” ujar dia.

Sebagai informasi, berikut ini beberapa ekspansi dan diversifikasi bisnis yang dilakukan PTRO:

Di sektor batu bara, pada September 2022, PTRO melakukan penandatanganan perjanjian jasa pertambangan dengan PT Indo Bara Pratama senilai Rp2,89 triliun untuk jangka waktu lima tahun. 

Di sektor emas, pada Juli 2022, PTRO memperoleh kontrak dari PT Santana Rekso Nindhana untuk jasa EPCM di proyek tailing management tambang emas milik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Adapun nilai kontraknya Rp3,6 triliun untuk jangka waktu lima tahun.

Sementara itu di sektor nikel, PTRO menandatangani kontrak dengan PT Cipta Djaya Selaras Mining untuk jasa pertambangan pit-to-port dan pembangunan infrastruktur pertambangan. Adapun nilai kontraknya Rp1,58 triliun untuk jangka waktu empat tahun. (YNA)

SHARE