ECONOMICS

PHK 1.300 Karyawan, Ini Penjelasan Lengkap Bos GoTo 

Fiki Ariyanti 18/11/2022 00:01 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan penjelasan terkait langkahnya melakukan PHK 1.300 karyawan di tiga negara.

PHK 1.300 Karyawan, Ini Penjelasan Lengkap Bos GoTo. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan penjelasan terkait langkahnya melakukan PHK 1.300 karyawan di tiga negara, yakni Indonesia, Vietnam, dan Singapura. 

CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo mengungkapkan, tantangan makro ekonomi global telah berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, sambungnya, sama seperti perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan. 

"Karenanya, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan financial technology," tulis Andre dalam pernyataan resminya, Jumat (18/11/2022).

Andre mengaku, GoTo mencatatkan pertumbuhan yang konsisten di bidang ini. Didorong oleh strategi perusahaan yang menyasar pada peningkatan jumlah
pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, serta membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem.

Untuk mendukung percepatan pertumbuhan, sejak awal tahun GoTo juga melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan
operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama. 

"Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing," jelas Andre.

Namun demikian, lanjutnya, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan.

"Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo," paparnya. 

"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," tutur Andre.

Keputusan ini diyakini perusahaan tidak memengaruhi layanan GoTo kepada konsumen, serta komitmen perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang.

(FAY)

SHARE