ECONOMICS

Pidato Lengkap Wapres di KTT Perubahan Iklim COP 27 Mesir

Binti Mufarida 08/11/2022 11:59 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berkesempatan memberikan pidato atau pernyataan nasional (national statement) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP 27.

Pidato Lengkap Wapres di KTT Perubahan Iklim COP 27 Mesir. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin berkesempatan memberikan pidato atau pernyataan nasional (national statement) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim Conference of The Parties 27 (KTT COP 27) di Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (7/11/2022).

Dalam pidatonya, Wapres yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tiga poin yang harus oleh negara-negara di dunia dalam mengatasi perubahan iklim. Pertama, Wapres menegaskan bahwa KTT COP 27 harus menjadi implementasi kesepakatan-kesepakatan yang akan dihasilkan dan yang telah dihasilkan dari KTT terdahulu.

Kedua adalah implementasi hasil kesepakatan COP 27 dapat disesuaikan dengan kapasitas dan keunggulan masing-masing negara. Ketiga, Wapres memaparkan Indonesia akan terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif, serta memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim.

Berikut pidato lengkap Wapres Ma'ruf Amin di KTT Perubahan Iklim COP 27 di Mesir:

Yang Mulia,

Dunia tengah menghadapi triple planetary crisis, perubahan iklim polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.

Dalam situasi krisis seperti ini, tidak ada pilihan lain kecuali bekerja sama. Paradigma kolaborasi harus kita kedepankan.

Izinkan saya berbagi tiga hal, pertama COP27 di Mesir perlu menjadi kop implementasi. Satu tahun pasca Glasgow belum ada kemajuan Global signifikan. Untuk itu COP27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk memajukan ambisi namun juga implementasi. Termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang.

Kedua kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing dengan semangat burden sharing bukan burden shifting. Negara yang lebih maju yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya.

Ketiga, Indonesia terus berupaya untuk lead by example. Dua bulan lalu kami telah sampaikan Enhanced Nationally Determined Contribution yang memuat peningkatan target penurunan emisi Indonesia menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,20% untuk dukungan internasional.

Peningkatan ini selaras dengan perkembangan signifikan kebijakan kami, antara lain perluasan konservasi dan restorasi dalam, penerapan pajak karbon, mencapai FOLU Net Sink 2030, pengembangan ekosistem kendaraan listrik serta inisiasi program biodiesel B40.

Guna memastikan pendanaan transisi energi, Indonesia telah meluncurkan Platform for Energy Transition Mechanism.

Semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas. Termasuk penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan. Investasi untuk transisi energi dan pendanaan untuk aksi iklim.

Sebagai Presiden G20, Indonesia terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif. Kedepan melalui Keketuaan ASEAN tahun 2023, Indonesia akan terus memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim.

Yang Mulia,

Kita harus mengambil langkah konkrit dan memperkuat kolaborasi berdasarkan dialog dan kepercayaan. Demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

Terima kasih. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(SLF)

SHARE