Pinjaman Online Berseliweran Lewat Pesan Singkat, Adakah Cara untuk Mengatasinya?
Ancaman dari SMS blast penawaran pinjaman atau penipuan lain semakin mudah masuk ke nomor handphone masyarakat.
IDXChannel - Ancaman dari SMS blast penawaran pinjaman atau penipuan lain semakin mudah masuk ke nomor handphone masyarakat. Berbagai upaya pihak berwenang tidak cukup serius menghentikannya.
Menyikapi hal ini, Pengamat Ekonomi Indef, Nailul Huda, menegaskan, masalah paling krusial dari kejahatan SMS gelap adalah kosongnya peraturan perundangan mengenai perlindungan data pribadi.
Menurutnya, kekosongan berdampak pada minimnya perlindungan kepada masyarakat apabila data kita diperjualbelikan oleh pihak ketiga.
"Kasus-kasus jual beli data akhirnya marak terjadi karena semuanya bermuara pada jaminan keamanan data pribadi oleh pemerintah," ujar Huda saat dihubungi tim IDX Channel di Jakarta, Sabtu (5/6/2021).
Oleh karena itu, sejatinya yang harus dibenahi adalah masalah kekosongan hukum ini terlebih dulu. "Baru setelah itu kita bisa memberantas praktik-praktik penipuan melalui SMS, pinjol ilegal, hingga penjualan data," tambahnya.
Dia juga menyayangkan, seharusnya pemerintah bisa mencontoh negara maju yang sudah aware terhadap data pribadi masyarakat.
"Sedangkan untuk Indonesia, saya rasa belum ada perhatian ke sana dari stakeholders," katanya. (TYO)