ECONOMICS

PLN Butuh PMN Rp28 Triliun hingga 2024, Dananya untuk Apa?

Suparjo Ramalan 28/11/2022 16:25 WIB

PLN membutuhkan PMN hingga Rp28 triliun hingga 2024. Dana tersebut digunakan untuk membangun sejumlah proyek kelistrikan yang dibutuhkan masyarakat.

PLN Butuh PMN Rp28 Triliun hingga 2024, Dananya untuk Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) menyatakan butuh Penyertaan Modal Negara (PMN) mencapai Rp28 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun sejumlah proyek kelistrikan, yakni gardu induk, transmisi, distribusi, dan listrik desa (lisdes) hingga 2024. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebut distribusi dan listrik desa yang dibutuhkan hingga dua tahun ke depan sebesar Rp 13 triliun. Jumlah ini diyakini mampu meningkatkan rasio desa berlistrik hingga 100 persen.

"Tadi saya sempat tanya kepada Pak Adi Priyanto Direktur Eksekusi, memang di tahun 2024 untuk distribusi dan lisdes masih membutuhkan Rp13 triliun agar rasio desa itu mendekati 100 persen," ujar Darmawan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/11/2022).

Kebutuhan tersebut di luar anggaran gardu induk dan transmisi pembangkit yang diperkirakan berada di angka Rp 10 triliun - Rp 15 triliun. Sehingga total injeksi PMN yang harus diterima perseroan sebesar Rp 28 triliun.

"Tetapi juga masih ada perlu penambahan untuk gardu induk dan transmisi pembangkit tambahan sekitar Rp 10 - Rp 15 triliun, untuk mencapai 100 persen di tahun 2024," ucap dia.

Darmawan pun memastikan pihaknya akan memberi rincian anggaran dan peta jalan program kelistrikan di daerah 3T hingga 2024 kepada DPR. Termasuk desa-desa yang menjadi prioritas BUMN kelistrikan ini.

"Jadi kami akan memberikan jawaban tertulis agar nanti bisa dipahami seperti apa, bukan hanya pemetaannya saja, tetapi kuantifikasi dan nanti juga bisa dipelajari bagaimana program ini dikorelasikan dengan dapil (daerah pemilihan) dari masing-masing bapak ibu di Komisi VI," ucap dia.

PLN memang mengkonfirmasi ada 4.400 desa di daerah terdepan, terluar, tertinggal yang belum mendapatkan akses listrik. 

Darmawan menilai Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 10 triliun tahun anggaran 2023, yang diajukan PLN, sangat membantu perseroan memasifkan pembangunan infrastruktur listrik di kawasan tersebut.

PMN Rp 10 triliun akan dialokasikan untuk pembangkitan EBT, khususnya infrastruktur PLTA, PLTS, PLTP, dan PLTM senilai Rp 1,74 triliun. 

Sedangkan, fungsi transmisi dan gardu induk untuk menghubungkan listrik di daerah terpencil sebesar Rp 3,78 triliun. Lalu, fungsi distribusi dan listrik desa untuk menyambungkan pelanggan mencapai Rp 4,48 triliun.

(FRI)

SHARE