ECONOMICS

PLN Kantongi Kerja Sama dengan Sembilan Perusahaan dari ICBF China 2023

Taufan Sukma/IDX Channel 19/10/2023 12:51 WIB

Keseluruhan kerja sama tersebut memiliki nilai valuasi lebih dari USD54 miliar, termasuk dengan kerja sama pendanaan.

PLN Kantongi Kerja Sama dengan Sembilan Perusahaan dari ICBF China 2023 (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengonfirmasi keikutsertaannya dalam Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing, China.

Dari event tersebut, PLN pun telah menandatangani kerja sama dengan sembilan perusahaan asal China, termasuk dua perusahaan besar yang bergerak di bidang energi bersih.

Keseluruhan kerja sama yang dijalin terkait dengan upata pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Sebagaimana disampaikan dalam rilis resmi perusahaan, Rabu (18/10/2023), proses penandatanganan kerja sama PLN disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di sela lawatannya untuk bertemu Presiden China, Xi Jinping, pada 15 hingga 18 Oktober 2023 lalu.

Selain MoU dengan dua perusahaan energi bersih, tujuh kerja sama lain juga dijalin oleh PLN, masing-masing dengan The Export-Import Bank of China, Sinosure, Bank of China, Industrial and Commercial Bank of China, State Development & Investment Corp. Ltd, Huawei Tech Investment, serta China Energy International Group.

Keseluruhan kerja sama tersebut memiliki nilai valuasi lebih dari USD54 miliar, termasuk dengan kerja sama pendanaan.

Kerja sama PLN dengan deretan perusahaan China, menurut Presiden Jokowi, merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan China.

Dalam kunjungan kali ini, Jokowi menyebut ada tiga isu prioritas yang dia bawa, yaitu terkait ekspor, investasi dan ketahanan pangan.

"Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan China antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan," ujar Jokowi.

PLN mengambil peran penting dalam peningkatan investasi antara China dan Indonesia dalam sektor energi untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia. 

PLN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China dalam pengembangan smart grid sebagai backbone kelistrikan energi bersih di Indonesia. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, yang turut serta dalam rombongan Presiden, mengatakan bahwa PLN merasa terhormat dengan kolaborasi bersama perusahaan-perusahaan energi kelas dunia yang ada di China.

Melalui forum ini, Darmawan melihat adanya jalinan partnership antarpihak yang semakin kuat. Menurut Darmawan, kerja sama dengan SGCC merupakan wujud kolaborasi bersama untuk dapat bergerak maju dalam transisi energi.

"PLN berharap melalui kerja sama ini, SGCC dan PLN dapat saling memperkuat satu sama lain. Bersama-sama, kita akan membangun jalur transmisi supergrid ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan," ujar Darmawan.

Nantinya, menurut Darmawan, kerja sama antara PLN dan SGCC juga mencakup studi bersama dalam pemanfaatan energi terbarukan, penyimpanan tenaga listrik, integrasi jaringan listrik hingga manajemen jaringan cerdas untuk meningkatkan sistem tenaga listrik yang andal, berkualitas dan ekonomis.

Tidak hanya dengan SGCC, kerja sama PLN juga dilakukan dengan investor asal China lainnya, yaitu Trina Solar. 

PLN melalui PLN Indonesia Power Renewables melakukan joint venture dengan Trina Solar, Sinar Mas, dan Agra Surya Energi untuk pembangunan pabrik sel dan panel surya terbesar se-Indonesia di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.

"Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Bersama-sama, kami telah meluncurkan joint venture manufaktur Solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi untuk memasok pasar Solar PV skala besar di Indonesia," tutur Darmawan.

Darmawan juga mengatakan bahwa pembangunan manufaktur Solar PV di Kendal menunjukkan semangat kolaborasi yang terus diusung PLN. Hal ini semata-mata untuk memaksimalkan potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, mencapai 207 Gigawatt (GW).

Kolaborasi seperti ini diharapkan bisa mengakselerasi skenario transisi energi pemerintah Indonesia yang ambisius, dengan target 75 persen penambahan kapasitas energi berasal dari energi terbarukan dan 25 persen sisanya dari gas alam pada tahun 2040.

Kesepakatan ini merupakan komitmen PLN guna mendukung pemerintah yang gencar mengundang investasi ke Tanah Air di bidang energi baru terbarukan. 

"Forum seperti ini menunjukkan perubahan besar. Dari kita yang sebelumnya terfragmentasi, menjadi satu kesatuan. Ini sekaligus memberi kita keyakinan, apapun tantangannya, kita akan terus bergerak maju demi masa depan yang lebih baik," tegas Darmawan. (TSA)

SHARE