ECONOMICS

PLN Mau Bangun Terminal LNG di Bali

Rina Anggraeni 25/02/2021 18:00 WIB

PT PLN Gas & Geothermal berencana membangun terminal gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Bali.

PLN Mau Bangun Terminal LNG di Bali (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT PLN Gas & Geothermal berencana membangun terminal gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Bali.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, PLN akan menjalin kerjasama dengan Perusahaan Daerah Provinsi Bali yaitu PT Dewata Energy Bersih (DEB). Kedua belah pihak telah menandatangani MoU atau Nota Kesepahaman untuk melakukan studi kelayakan kajian pengembangan termianl LNG tersebut.

"Ini mengacu pada visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, dimana pengembangan infrastruktur energi harus ramah lingkungan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Kami komitmen untuk terus meningkatkan penggunaan energi bersih," tutur Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021). 

Di tempat terpisah Gubernur Bali, I Wayan Koster juga menyampaikan tentang arah kebijakan energi dan ketenagalistrikan pemerintah Provinsi Bali yang terus mendorong energi ramah lingkungan. 

"Meskipun Bali tidak mempunyai sumber daya alam dan mineral untuk pembangkitan listrik, namun keinginan kuat Bali telah sejalan dengan regulasi energi dan kelistrikan nasional yaitu menjaga alam Bali bersih mulai dari sumber / hulu hingga ke hilir," tutur Koster. 

Studi kelayakan kajian atas pengembangan bisnis LNG yang dilakukan ini diharapkan menjadi awal rencana Kerjasama Pengembangan Infrastruktur Terminal Penerima dan Regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) di Provinsi Bali antara PLN GG dan PT DEB. 

Pengembangan infrastruktur LNG Terminal Bali sendiri ditargetkan dapat beroperasi memasok gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran pada awal tahun 2023. 

Untuk pemenuhan bahan bakar Pembangkit Listrik Gas di Pesanggaran akan memanfaatkan LNG, dimana saat ini PLN telah memiliki kontrak jangka panjang dengan produsen LNG BP Tangguh. 

Tantangan utama yang dihadapi dalam penyediaan pasokan gas alam adalah terbatasnya ketersediaan infrastruktur gas, khususnya infrastruktur yang terkait dengan terminal LNG termasuk transportasi LNG serta sarana pendukung lainnya. 

PLN dalam pelayanan kelistrikan di Bali mengedepankan penggunaan energi bersih salah satunya adalah Pembangkit Listrik berbahan bakar gas. Selain mengoptimalkan PLTDG Pesanggaran kapasitas 200 megawatt (MW), PLN juga akan melakukan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Gas dan Uap ke lokasi Pesanggaran dengan kapasitas 300 MW. 

Langkah ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan listrik dan penguatan sistem kelistrikan Bali untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih. 

Selain itu, untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan Bali, PLN juga akan mewujudkan integrasi sistem tenaga listrik Jawa Bali melalui jaringan transmisi sebagai sistem interkoneksi kelistrikan terbesar di Indonesia. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Agung Pribadi menambahkan, dibutuhkan pengembangan infrastruktur gas untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi di dalam negeri, salah satunya LNG Terminal.

"Porsi pemanfaatan gas bumi tahun 2020 tercatat sekitar 19,5%, di targetkan meningkat menjadi 22% pada tahun 2025", ungkap Agung. (RAMA)

SHARE