ECONOMICS

PLN Pasok Listrik 24,5 MWA ke Perusahaan Tambang di Kalsel

Suparjo Ramalan 30/01/2024 01:07 WIB

PLN menandatangani PJBTL sebesar 24,5 Mega Volt Ampere (MVA) dengan PT Pelsart Tambang Kencana (PT PTK) Cluster Tarjun di Kotabaru, Kalsel.

PLN Pasok Listrik 24,5 MWA ke Perusahaan Tambang di Kalsel. (Foto: Dok. PLN)

IDXCHannel - PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) sebesar 24,5 Mega Volt Ampere (MVA) dengan PT Pelsart Tambang Kencana (PT PTK) Cluster Tarjun di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah mendorong hilirisasi industri mineral melalui penyediaan listrik yang andal dengan harga yang kompetitif. Hilirisasi, lanjutnya,  menjadi langkah strategis untuk meningkatkan nilai komoditas mineral dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"PLN menyadari bahwa kehadiran listrik menjadi faktor penting bagi aktivitas industri. Terutama untuk hilirisasi industri mineral yang membutuhkan listrik dengan daya besar dan andal," kata Darmawan, Senin (29/1/2024). 

Dia memaparkan, kolaborasi antara PLN dengan PT PTK telah sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batubara Nasional (RPMBN) Tahun 2022-2027. 

Suplai listrik PLN ke tambang emas milik PT PTK ini sekaligus menjadikannya pelanggan tegangan menengah terbesar yang ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

“Para pelaku industri bisa fokus pada bisnis inti perusahaan. PLN siap memastikan kebutuhan listrik untuk bisnis para pelaku usaha,” papar Darmawan.

General Manager PLN UID Kalselteng, Muhammad Joharifin mengatakan, pihaknya optimis listrik PLN akan membantu memangkas biaya operasional tambang emas PT PTK. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan produksinya. 

“Kami selalu mencari terobosan dan solusi agar pelaku industri mudah berinvestasi di Kalimantan, yang tentu akan berdampak pada tersedianya lapangan pekerjaan. PLN siap menyediakan listrik kepada para investor berapa pun kebutuhannya,” ucap dia.

Dirinya juga menekankan bahwa infrastruktur kelistrikan PLN di Kalimantan saat ini sangat siap memenuhi kebutuhan industri mineral. Tercatat, kemampuan daya pasok terkini sistem kelistrikan Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara adalah 1.764 Megawatt (MW) dengan cadangan sebesar 260 MW.

Tak berhenti di situ, PLN juga melakukan penambahan pembangkit baru setiap tahunnya dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, dan juga air.

(FRI)

SHARE