ECONOMICS

PLN Pastikan Program Pensiun Dini PLTU Batu Bara Sudah Mulai Berjalan

Taufan Sukma/IDX Channel 19/10/2023 11:29 WIB

Langkah pensiun dini PLTU batu bara disebut Suroso merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

PLN Pastikan Program Pensiun Dini PLTU Batu Bara Sudah Mulai Berjalan (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan bahwa upaya menghentikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara sudah mulai dijalankan secara bertahap.

Upaya penghentian atau pensiun dini tersebut dilakukan dengan menerapkan pendekatan coal face down, yaitu menghentikan kinerja operasional namun tidak membongkar bangunan instalasinya.

"Jadi operasional(PLTU)nya berhenti, tapi tidak dibongkar. Pendekatan (coal face down) ini dipilih karena ekonomi kita masih tumbuh dengan ditopang oleh energi listrik yang sebagian besar masih dari PLTU batu bara," ujar Direktur Manajemen Resiko PLN, Suroso Isnandar, di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Pendekatan tersebut, menurut Suroso, sudah mulai diterapkan di sejumlah PLTU milik PLN. Salah satunya PLTU Suralaya, Cilegon, Banten yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power.

PLTU Suralaya pada unit 1,2,3,4 yang masing-masing berkapasitas 400 MW atau 1.600 MW dipastikan Suroso telah memasuki masa pensiun pada 2023 ini.

Namun, sesuai konsep pendekatan coal face down, pemerintah masih belum membongkar bangunan PLTU tersebut.

"Jadi ketika sewaktu-waktu nanti masih dibutuhkan untuk mencukupi pasokan listrik yang dibutuhkan masyarakat, PLTU ini masih bisa difungsikan kembali," tutur Suroso.

Secara total, Suroso menjelaskan, PLN telah menargetkan 52 unit PLTU batu bara akan pensiun dini hingga 2030 mendatang.

Langkah pensiun dini PLTU batu bara disebut Suroso merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Nantinya, sebagai pengganti PLTU, PLN telah mencanangkan penggunaan energi baru terbarukan (ETB) yang pemanfaatannya bakal semakin dimaksimalkan, sesuai yang telah terangkum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2023-2030.

"Dalam RUPTL tersebut, PLN menargetkan bauran EBT di antaranya dari pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, hingga biomassa, bisa mencapai 31 persen pada 2030 mendatang," tegas Suroso. (TSA)

SHARE