PLN Prediksi Konsumsi Listrik Turun 25 Persen Saat Lebaran
PLN menyiapkan 5.268 personil untuk memastikan sistem listrik aman saat libur lebaran.
IDXChannel - PT PLN (Persero) menjamin pasokan listrik pada masa libur lebaran aman, bahkan pada saat Idulfitri nanti konsumsi listrik nasional justru 25 persen. PLN sendiri menyiapkan 5.268 personil untuk memastikan sistem listrik aman.
EVP RJT Jamali (Jawa, Madura, Bali) PLN Eko Yudo mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 2.982 posko dengan 5.268 personil di seluruh Indonesia untuk memastikan sistem listrik pada H-7 dan H+7 lebaran berjalan dengan normal.
Eko mengatakan, biasanya pada saat lebaran, beban puncak justru akan turun dibandingkan periode biasanya.
"Pada kondisi ini beban puncak kelistrikan saat ini sebenarnya turun hampir 25 persen dari biasanya. Namun kita harus tetap waspada dan diamati di beban rendah tersebut. Pada kondisi tersebut kita tidak melakukan pemeliharaan kecuali kondisi emergency," ujar Eko dalam konferensi pers, Senin (25/4/2022).
Lebih lanjut, di sistem Jamali secara keseluruhan, PLN akan membuka posko di tempat-tempat yang rawan kerumunan seperti bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, terminal bis hingga rest area.
"Hal ini mengingat penting, kalau tiba-tiba kehilangan pasokan listrik (di rest area) bisa-bisa BBM nggak bisa disalurkan. Jadi kami sediakan genset, gardu bergerak, kabel bergerak dan lainnya, kami standby," ujar Eko.
Untuk daerah Jamali, PLN menyediakan 930 posko dengan 18.900 personil yang siaga menjaga keandalan listrik. Di Sumatera dan Kalimantan, jumlahnya 1.845 posko dengan 18.200 personil yang standby. Sedangkan di Sulawesi, Maluku dan Papua, terdapat 558 posko dengan 13.100 personil yang berjaga.
"Kita juga menyiapkan SOP (Standard Operational Procedure) untuk memastikan sistem listrik terkendali dan melakukan pemantauan secara real time," ujar Eko.
Sementara itu, kondisi kelistrikan pada saat libur lebaran diproyeksi aman dengan kondisi secara umum meliputi daya mampu pasok sebesar 43.400,08 MW, perkiraan beban puncak sebesar 32.201,23 MW dan cadangan operasi hingga 11.198,85 MW atau 34,78 persen. (RAMA)