ECONOMICS

PLN Targetkan Seluruh Kendaraan Dinas Menggunakan Mobil Listrik di 2024

Suparjo Ramalan 30/10/2023 10:42 WIB

PLN mengoperasikan lebih dari 7.000 motor dan lebih dari 2.500 mobil, sehingga pada tahun depan seluruh operasional kendaraan perseroan akan berbasis listrik.

PLN Targetkan Seluruh Kendaraan Dinas Menggunakan Mobil Listrik di 2024 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT PLN (Persero) menargetkan seluruh kendaraan operasional perusahaan berbasis listrik atau electric vehicle (EV) secara 100 persen pada tahun depan. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, aksi tersebut untuk mendukung Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Jadi hari ini adalah peristiwa penting, kita mencanangkan bahwa PLN menuju 100 persen kendaraan listrik operasionalnya," ujar Darmawan melalui keterangan pers, Senin (30/10/2023). 

Saat ini, PLN mengoperasikan lebih dari 7.000 motor dan lebih dari 2.500 mobil, sehingga pada tahun depan seluruh operasional kendaraan perseroan akan berbasis listrik. 

"Ke depan di akhir tahun 2024 kita sudah mencanangkan bahwa 100 persen akan menggunakan motor listrik,” bebernya.

Dia memastikan PLN bisa memimpin akselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, selain menjadi menyediakan infrastruktur pendukung EV di dalam negeri.

Transformasi ke kendaraan listrik, lanjut Darmawan, berkontribusi besar terhadap transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Sebab, 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 Kilogram (Kg) CO2e.

Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1.3 Kg CO2e.

"Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) hampir 50 persen," ucapnya.

Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional. Saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor. Berbeda dengan energi listrik yang 100 persen diperoleh dan dikelola secara mandiri.

"Jadi transisi ke kendaraan listrik mengubah dari energi yang tadinya impor menjadi energi yang berbasis pada domestik dan mengubah energi kotor menjadi energi bersih," tandas Darmawan.

(SAN)

SHARE