ECONOMICS

PLTA Mentarang akan Tersambung ke Kawasan Industri, Butuh Dana Rp40 Triliun

Raka Dwi Novianto 01/03/2023 10:48 WIB

Presiden Jokowi groundbreaking PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), hari ini (1/3).

PLTA Mentarang akan Tersambung ke Kawasan Industri, Butuh Dana Rp40 Triliun. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Proyek Strategi Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), hari ini (1/3).

Dengan dilakukannya ground breaking itu, maka pengerjaan PLTA Mentarang segera dimulai.

"Hari ini saya sangat, sangat, sangat senang sekali karena PLTA Mentarang Induk dimulai pekerjaannya, dimulai konstruksinya," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/3/2023).

Jokowi juga senang pengerjaan PLTA Mentarang dilakukan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. Hal itu membuktikan makna saudara serumpun yang bisa bekerja sama dengan baik.

"Dan kita harapkan nanti 7 tahun lagi, 7 tahun ya selesai? 7 tahun akan selesai. Dan kita harapkan betul-betul memberikan manfaat pada Kabupaten Malinau, kepada Provinsi Kalimantan Utara, dan pada seluruh rakyat kita Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, PLTA Mentarang terintegrasi dengan kawasan hijau di Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI). Produk-produk yang dihasilkan pun diharapkan produk hijau.

"Produk-produk yang emisi karbonnya rendah yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif. Karena energinya dari energi hijau dari sungai Mentarang di kabupaten Malinau," jelasnya.

Dia mengungkapkan, kawasan PLTA Mentarang tersambung dengan KIPI dengan jarak sekira 300-an kilometer. Keduanya nanti disambungkan oleh transmisi, dan menurut Jokowi itu bukan pekerjaan yang mudah. 

"Dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil, USD2,6 miliar. Kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, pemerintah sangat mendukung pembangunan PLTA Mentarang. Dan dirinya berharap adanya transformasi ekonomi indonesia menuju sebuah ekonomi hijau yang memiliki kekuatan besar. 

"Karena yang kita bangun di KIPI yang ada di Bulungan itu adalah yang pertama EV baterai. Baterai untuk mobil-mobil listrik plus mobil listriknya ada nanti. Yang kedua aluminium, industri aluminium yang akan dibangun di KIPI," katanya.

"Aluminumnya, alumunium hijau karena dari energi hijau.  Dan yang ketiga ada petrokimia petrochemical yang juga semuanya segera dimulai. Artinya apa listriknya siap nanti, karena di sana saya sudah cek kawasan industrinya siap, sehingga begitu disambung itulah masa depan indonesia," tambahnya.

Jokowi mengapresiasi peran tokoh adat, tokoh agama khususnya suku Dayak yang ikut memberikan dukungan dalam pembangunan PLTA Mentarang.

"Saya sangat menghargai tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama yang ada di kabupaten Malinau utamanya suku besar suku dayak yang berikan dukungan penuh pada proyek ini. Dan kita harapkan kita semuanya mendapatkan manfaat yang besar dari proyek terintegrasi yang ada di Mentarang dan yang ada di Kabupaten Bulungan," imbuhnya.

(FAY)

SHARE