ECONOMICS

PLTU Pensiun Dini, Permintaan Emas Hitam Diyakini Bakal Tetap Tinggi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 17/11/2022 15:32 WIB

APBI meyakini permintaan batu bara di dalam negeri masih akan tinggi meskipun ada realisasi PLTU pensiun dini.

PLTU Pensiun Dini, Permintaan Emas Hitam Diyakini Bakal Tetap Tinggi. (Foto: Cahya/MPI).

IDXChannel - Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) mengatakan, di tengah rencana pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara, permintaan emas hitam di dalam negeri masih akan tinggi. Utamanya untuk memenuhi kebutuhan industri.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia menuturkan, seiring dengan komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dengan melakukan pensiun dini PLTU, pemanfaatan batu bara untuk listrik diperkirakan akan berkurang.

Namun di sisi lain, batu bara masih menjadi sumber energi yang paling diandalkan oleh industri non-kelistrikan, terutama semen, kertas, pupuk, keramik, tekstil, bahkan smelter.

“Ini yang menjadi menarik karena kami masih memiliki peluang untuk mengisi pasar dalam negeri,” kata Hendra dalam acara ‘Mining Talk Series’ secara virtual, Kamis (17/11/2022).

Dalam paparannya, Hendra menjelaskan, permintaan batu bara dari industri semen akan mencapai 15,01 juta ton pada 2023, industri pemrosesan dan purifikasi diperkirakan mencapai 46,18 juta ton dan industri lainnya sebesar 16,14 juta ton.

Lebih jauh dia menjelaskan, batu bara menjadi salah satu katalis yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih saat pandemi Covid-19, batu bara menjadi sumber energi yang mencatatkan kenaikan demand atau permintaan, di saat industri lainnya mengalami collaps.

“Secara umum sektor pertambangan tidak teralu terdampak resesi, adapun dampak yang ditimbulkan, yakni adanya kenaikan biaya operasional,” pungkas Hendra.

(FAY)

SHARE