ECONOMICS

PM Inggris Liz Truss Resign, Ini Respons Sri Mulyani

Michelle Natalia 21/10/2022 16:28 WIB

Kasus mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss lantaran dinilai tidak becus dalam menangani perekonomian di negara tersebut.

PM Inggris Liz Truss Resign, Ini Respons Sri Mulyani (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stabilitas ekonomi sebuah negara sangat berpengaruh terhadap kondisi politik di negara tersebut.

Sebagai contoh, kasus mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss yang dinilai tidak becus dalam menangani perekonomian di negara tersebut.

"Di Inggris, kita bisa melihat karena tekanan ekonomi dan inflasinya yang tinggi, Menteri Keuangannya diganti, bahkan PM-nya turun. Ini bukti bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kondisi politik," ujar Sri dalam konferensi pers APBN KITA edisi Oktober 2022 di Jakarta, Jumat(21/10/2022). 

Situasi dunia saat ini, sebut dia, penuh ketidakpastian. Lingkungan global bergejolak dengan tingginya harga komoditas utama dunia yang berimbas besar terhadap perekonomian banyak negara, dan volatilitasnya yang tinggi akibat perang Rusia-Ukraina. 

"Gejolak geopolitik ini sudah mengganggu sisi pasokan dan distribusi, karena menyebabkan harga komoditas menjadi tinggi dan gampang sekali bergejolak. Tingginya harga-harga komoditas ini kemudian juga memicu tingginya inflasi di berbagai negara," ucap Sri. 

Tak hanya itu, kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang semakin agresif dalam menaikkan suku bunganya juga harus diwaspadai. Bahkan, diperkirakan hingga akhir tahun, suku bunganya bisa mencapai 4,5%.

Gejolak inflasi juga sudah nampak di Eropa yang kini mencapai level 10. Terutama di harga energi yang kemudian memicu gejolak dan tekanan sosial. Negara-negara emerging markets juga masih mengalami inflasi, misal Brazil 8,7%, Meksiko 8,7%, India 7%, dan Indonesia 6%.

"Maka dari itu perlu respon kebijakan moneter untuk menstabilkan harga, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan menetapkan likuiditas. Outlook perekonomian global menjadi melemah seiring kenaikan harga dan pengetatan kebijakan moneter," pungkas Sri.

(DES)

SHARE