ECONOMICS

Polemik AI, Benarkah Bisa Mengancam Lapangan Pekerjaan?

Dovana Hasiana/MPI 09/03/2023 17:06 WIB

Kemunculan ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) melanjutkan perdebatan panjang.

Polemik AI, Benarkah Bisa Mengancam Lapangan Pekerjaan? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kemunculan ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) melanjutkan perdebatan panjang, utamanya terkait dampak AI bagi ketersediaan lapangan pekerjaan. 

Banyak yang berpendapat AI akan menggantikan berbagai posisi pekerjaan, namun tidak sedikit juga yang mengatakan teknologi tersebut nantinya menciptakan berbagai pekerjaan baru. 

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Deniey Purwanto menyampaikan data dari World Economic Forum yang menyebutkan AI akan menggantikan 85 juta lapangan pekerjaan. Namun pada saat yang bersamaan menciptakan 97 juta lapangan pekerjaan baru. 

“Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi publik, keuangan dan asuransi, konstruksi, transportasi dan industri manufaktur akan tergantikan oleh AI,” ujar Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Deniey Purwanto dalam Diskusi Publik “Artificial Intelligence: Disrupsi Bagi Ekonomi?” secara virtual, Kamis (9/3/2023)

Deniey menambahkan, AI memberikan setidaknya empat dampak terhadap tenaga kerja. 

Pertama, mengurangi jam kerja dan pendapatan serta pemutusan hubungan kerja (PHK), meningkatkan mobilitas tenaga kerja yang memungkinkan masyarakat untuk berganti peran kepada pekerjaan yang tidak terdampak, terjadinya perumusan kembali tugas dari berbagai posisi yang menggunakan AI, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

“Bagian peningkatan keterampilan tenaga kerja akan berkaitan erat dengan investasi pada bidang pendidikan dan vokasi,” tambahnya.

Senada, Pakar Kecerdasan Buatan Continuum Indonesia, Imam Rachbini mengatakan AI telah digunakan untuk melakukan analisis terhadap saham. Bahkan mampu menggeser metode statistik dalam memberikan prediksi yang lebih akurat. 

Imam menambahkan, AI di masa depan akan mengisi posisi dalam beberapa bidang. Pada transportasi, kendaraan full self driving diprediksi akan hadir dan menggantikan peran sopir. 

Pada kesehatan, AI dimungkinkan berperan sebagai asisten operasi dan meningkatkan produktivitas layanan. Sementara drone akan semakin masif digunakan dalam pertahanan. 

“Perkembangan AI dan regulasi yang mengatur tentang perkembangannya pun akan saling kejar - kejaran akibat transformasi yang cepat,” ujar Imam. (NIA)

SHARE