ECONOMICS

Potensi Besar, KNEKS Minta Potensi Kunjungan Wisatawan Muslim Lebih Dimaksimalkan

Tim IDXChannel 16/10/2022 05:25 WIB

KNEKS menilai segala macam potensi yang dimiliki oleh industri pariwisata nasional sangat penting untuk dapat dimaksimalkan.

Potensi Besar, KNEKS Minta Potensi Kunjungan Wisatawan Muslim Lebih Dimaksimalkan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) meyakini bahwa kesuksesan perekonomian Indonesia bangkit pasca pandemi COVID-19, salah satunya ditopang oleh geliat sektor pariwisata yang pulih dengan cepat.

Karenanya, KNEKS menilai segala macam potensi yang dimiliki oleh industri pariwisata nasional sangat penting untuk dapat dimaksimalkan. Salah satunya dengan meningkatkan kapitalisasi pasar travel ramah Muslim.

"Potensi pariwisata ramah muslim ini sangat baik di Indonesia, sehingga perlu untuk terus kita tingkatkan, dalam mengantisipasi lonjakan jumlah perjalanan dan kunjungan wisatawan muslim internasional dari berbagai negara," ujar Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar, saat hadir dalam peluncuran kerjasama CresentRating dan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) tentang percepatan laju pemulihan industri pariwisata nasional, di Kantor Pusat KNEKS, di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Selain dihadiri oleh kedua pihak yang bekerjasama, peluncuran ini juga turut dihadiri oleh representatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), jajaran pengurus KNEKS, Bank Indonesia (BI) dan Mastercard.

Menurut Afdhal, kerjasama yang dijalin antara CresentRating dan PPHI ini perlu diapresiasi lantaran merupakan wujud nyata dari kesiapan pelaku industri pariwisata nasional dalam memanfaatkan tren peningkatan kunjungan wisatawan muslim internasional.

Kesiapan itu perlu dilaksanakan secara berkolaborasi dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung penuh kolaborasi tersebut, salah satunya melalui MoU ini dan kerjasama ke depannya dengan semua stakeholder industri pariwisata," ujar Afdhal.

"Sebagai bagian dari pengembangan ekonomi syariah Indonesia, KNEKS akan terus mengakselerasi kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada muslim visitors seluruh dunia," tutur Afdhal.

Sebelumnya, perusahaan layanan akreditasi dan pemeringkatan di industri wisata halal, CresentRating, mengumumkan kesepakatan kerjasamanya dengan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) tentang percepatan laju pemulihan industri pariwisata nasional.

Salah satunya dengan mengkapitalisasi pasar travel ramah muslim, untuk mendorong peningkatan laju pertumbuhan kunjungan wisatawan muslim ke Indonesia.

Berdasarkan Mastercard-Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022, kedatangan wisatawan Muslim global mencatatkan rekor tertinggi di 2019, yaitu mencapai 160 juta. Setelah melewati disrupsi di tahun 2020 dan 2021, kedatangan wisatawan Muslim internasional diprediksi akan mencapai 140 juta di tahun 2023 akan kembali ke level pra-pandemi sebanyak 160 juta kedatangan di tahun 2024.

Pada 2026, diprediksi terdapat 230 juta kedatangan wisatawan Muslim global dengan estimasi pengeluaran belanja sebesar USD225 miliar. Di tahun-tahun sebelum pandemi, Indonesia mencatatkan pertumbuhan kedatangan wisatawan Muslim internasional yang stabil.

Menurut estimasi Crescentrating, terdapat 2,9 juta kedatangan wisatawan Muslim internasional ke Indonesia. Angka ini merepresentasikan 18 persen dari total kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Indonesia meraih posisi kedua di laporan GMTI 2022, mempertegas kedudukannya sebagai salah satu destinasi ramah Muslim terbaik di dunia.

Inisiasi awal dalam kerjasama antara Crescentrating dan PPHI meliputi menyelenggarakan Global Muslim-Friendly Tourism Summit 2023 bersamaan dengan B2B/B2C Travel Fair, meluncurkan kembali Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), peluncuran Muslim-lifestyle Indonesia Awards, program rating dan akreditasi bagi pelaku industri dan penyedia jasa ramah Muslim, dan peluncuran platform untuk berinteraksi dengan pelaku industri ramah Muslim di Indonesia.

Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), yang dirilis pada 2018 dan 2019, akan diluncurkan kembali di tahun 2023. IMTI memberikan pemaparan komprehensif atas kesiapan tiap provinsi dalam menyambut kedatangan wisatawan, terutama wisatawan Muslim.

“Saya apresiasi kolaborasi antara Crescentrating dan PPHI dalam menjalin kerjasama mutual untuk mempercepat laju pemulihan industri pariwisata ramah Muslim di Indonesia yang berkelanjutan," ujar Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf RI, Rizky Handayani, dalam sambutannya.

Menurut Rizky, program kerjasama ini sejalan dengan tujuan Kemenparekraf RI sebagai pemain utama dalam pariwisata ramah Muslim dan meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim ke Indonesia.

“Dengan keunikan dan keberagaman produk industri pariwisata yang Indonesia tawarkan, kami percaya dapat membuka sejumlah peluang pasar wisata ramah Muslim dan menjadikannya sebagai mesin penggerak perekonomian. Melalui kerjasama ini, kami berkomitmen untuk mengedepankan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor ini di Indonesia sambil merangkul berbagai elemen masyarakat,” ujar Chief Executive Officer CrescentRating dan Halaltrip, Fazal Bahardeen. 

Sementara, Ketua PPHI, Riyanto Sofyan, menyatakan bahwa untuk mempercepat laju pengembangan industri pariwisata di Indonesia dengan mengkapitalisasi pasar wisata ramah muslim, perlu memberikan nilai lebih pada produk dan jasa yang ditawarkan. Upaya tersebut diiringi dengan peningkatan mutu secara berkelanjutan, yang sesuai dengan suasana wisata ramah Muslim pasca pandemi.

"Dengan demikian, kerjasama kami dengan Crescentrating sejalan dengan Inisiasi Strategis PPHI 2022 – 2024 dalam menyediakan benchmarking global, program pelatihan berkualitas, berbagi praktik terbaik, dan jaringan pemasaran global," ujar Riyanto.

Menurut Badan Pusat Statisik (BPS) Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan drastis. Pada periode Mei 2022, lembaga tersebut mencatatkan peningkatan wisatawan mancanegara lebih dari 18 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, sebelumnya memprediksi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia akan mencapai 1,8 hingga 3,6 juta kedatangan pada akhir 2022.

Dalam aspek keterisian kamar hotel, PPHI mencatat kenaikan okupansi kamar hotel sebesar tujuh persen di bulan Januari hingga Maret 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (TSA)

SHARE