Prabowo Targetkan 100 Persen Pembangkit Listrik EBT Tercapai dalam 10 Tahun
Prabowo menargetkan pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) akan tercapai 100 persen dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) akan tercapai 100 persen dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Proyek ini juga ditargetkan mampu menyubstitusi ketergantungan sumber energi fosil.
Prabowo menyebut beberapa proyek EBT yang menjadi fokus pemerintah, yaitu pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga hidro, hingga energi yang bersumber dari bio energi.
"Kita harus capai 100 persen pembangkit listrik energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai," ujarnya dalam Pidato RAPBN 2026 di kompleks Parlemen, Jumat (15/8/2025).
Presiden mengatakan net zero emission menjadi komitmen bersama untuk seluruh negara didunia yang ditargetkan terwujud pada tahun 2060 mendatang. Ia menilai Indonesia bisa merealisasikan lebih cepat jika proyek-proyek pembangkit listrik EBT dalam dikebut selama 10 tahun.
"Dari target dunia 2060 kita bisa mencapainya jauh lebih cepat. Kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa," tambahnya.
Prabowo mengaku pada RAPBN 2026 Pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp402 triliun untuk mewujudkan ketahanan energi. Anggaran tersebut termasuk di dalamnya untuk mewujudkan proyek-proyek pembangkit EBT.
Selain itu, postur anggaran tersebut juga akan dialokasikan untuk subsidi energi, insentif perpajakan, serta penyediaan listrik desa. Targetnya, masyarakat bisa menikmati listrik murah dan merata di seluruh Indonesia.
"Rakyat kita dari kota hingga desa harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan di tahun 2026 dukungan fiskal pemerintah yaitu Rp 402,4 triliun untuk ketahanan energi," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)